Mohon tunggu...
Aditya Hehanussa
Aditya Hehanussa Mohon Tunggu... Jurnalis - Selebihnya tentangmu | WA:081248908542

Cintai cinta untuk menjadi cita-cita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Kamu atau Aku yang akan Hilang

5 Februari 2024   09:52 Diperbarui: 9 Februari 2024   20:17 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bulan purnama. Sumber: Pexels/Alex Fu

Purnama memerah, sedang kau bersandar

tepat di bawah pohon yang rantingnya

hampir tak ada semua.

Kefanaan merayap sepanjang malam,

berpegangan pada sisa-sisa ranting

yang hampir patah. Hidup dalam bayang-bayang

sejarah gelap, kau tampak kelelahan.

Perlahan-lahan kabar tentang mereka

yang hilang muncul, mengalir begitu saja.

Kemesraan yang ditutup-tutupi, dan

kemudian dipaksa untuk dilupakan

dengan kutukan penuh misteri.

Menunggu ingatan-ingatan yang sejak lama hilang

sampai kecut serupa kusut wajahku.

Di tanah itu, kau sedikit geli.

Cahayanya memudar, memahat bahasa-bahasa

sejarah tentang mereka yang dihilangkan.

Sebentar lagi datang gelap, bayang-bayang

menjangkau keheningan. Mungkin selanjutnya

adalah mereka, kamu atau aku yang akan hilang.

Ambon, 5 Februari 2024

Sumber: pinterest.fr/Displate - prints on metal 
Sumber: pinterest.fr/Displate - prints on metal 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun