Menunggu namun tak pernah datang
Aku yang berselimut dalam gelapnya malam
Teguh Menjejaki lautan bintang
Menghirup aroma tanah yang kian tak berupa
Petang segera hilang dalam kelam
Merindukan hadirnya yang tersayang
Jauh yang dirasa
Bagai garam yang larut dalam kebimbangan
Kini ia bersujud dalam kerinduan sang perantau
Genggam garam yang kurasa
Tak memadamkan arang ilalang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!