Tersirat dalam sebuah alunan
Bersemayam dalam indahnya nusantara
Tapi yang ku liat hanyalah sebutir garam diantara butiran pasir
Ku genggam, tak kan ku lepas.
Terpisah di antara butir pasir
Tersisih dari batu karang
Ia Menyendiri di dalamnya sebuah ketidak pastian
Ku genggam, tak kan ku lepas
Satu dua dan seterusnya hingga ku puas
Meskipun petang akan lekas hilang dari bumi
Ku buka hingga dia datang
Menunggu namun tak pernah datang
Aku yang berselimut dalam gelapnya malam
Teguh Menjejaki lautan bintang
Menghirup aroma tanah yang kian tak berupa
Petang segera hilang dalam kelam
Merindukan hadirnya yang tersayang
Jauh yang dirasa
Bagai garam yang larut dalam kebimbangan
Kini ia bersujud dalam kerinduan sang perantau
Genggam garam yang kurasa
Tak memadamkan arang ilalang
Tetap berdiri  meski terinjak
Karena Tuhan tidak akan Hilang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI