Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akademisi

Empowering Youth, Shaping Tomorrow: Positive in Action, Strong in Character

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Demokrasi dan Krisis, Mengurai Dampak Sosial-Ekonomi dari Pilihan Kotak Kosong di Pangkalpinang

17 Oktober 2024   12:12 Diperbarui: 17 Oktober 2024   12:47 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akibatnya, laju pertumbuhan ekonomi daerah melambat, mengakibatkan dampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor informal yang sangat bergantung pada stabilitas dan kebijakan pemerintah yang konsisten.

Selain itu, program bantuan sosial atau subsidi yang sangat diperlukan oleh masyarakat dengan pendapatan rendah bisa terganggu. Penurunan kualitas pelayanan publik juga menjadi risiko serius ketika pemerintah fokus pada persiapan pemilu ulang ketimbang memperkuat infrastruktur kesejahteraan.

Dampak dari krisis anggaran ini akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Ketika dana yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan dialihkan untuk memenuhi biaya pemilihan ulang, maka masyarakat akan semakin jauh dari harapan akan perbaikan hidup. 

Penelitian oleh Setiawan (2022) menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara alokasi anggaran untuk program sosial dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan kata lain, semakin banyak anggaran yang digunakan untuk kepentingan publik, semakin baik pula kesejahteraan masyarakat.

Masyarakat Pangkalpinang, yang sudah menghadapi berbagai tantangan ekonomi, tentu berharap agar anggaran daerah dapat dialokasikan untuk kepentingan bersama, bukan terbuang sia-sia pada proses politik yang tidak membawa perubahan berarti.

Kesimpulan

Fenomena pemilih kotak kosong dalam Pilkada Kota Pangkalpinang mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap calon yang ada, namun dampaknya lebih jauh dari itu. Krisis anggaran pascapemilihan bisa menjadi dilema besar yang berpotensi mengancam kesejahteraan masyarakat. 

Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk membuka dialog dan mencari solusi agar anggaran daerah dapat lebih efektif dan efisien, serta benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.

dalam konteks demokrasi, pilihan kotak kosong adalah hak yang sah dan penting. Namun, ketika kita mempertimbangkan dampak jangka panjang pada ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, pilihan ini membawa dilema yang rumit. Apakah biaya yang dikeluarkan untuk pemilihan ulang layak dipertimbangkan, mengingat program-program kesejahteraan yang dapat terancam?

Pada akhirnya, solusi terbaik mungkin bukan terletak pada pilihan antara kotak kosong dan calon tunggal, tetapi bagaimana memperbaiki sistem pemilihan itu sendiri sehingga warga diberikan lebih banyak pilihan yang berkualitas. 

Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa demokrasi tidak hanya dilihat dari hasil pilkada, tetapi juga dari upaya berkelanjutan untuk memperbaiki kesejahteraan semua warga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun