Mohon tunggu...
Aditya Prapanca
Aditya Prapanca Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswa.

" اُنْظُرْ مَا قَالَ وَلَا تَنْظُرْ مَنْ قَالَ " lihatlah apa yg di katakan dan jangan melihat siapa yg mengatakan -Ali bin Abi Tholib-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjadi Taruna STMKG sebagai Bentuk Rela Berkorban bagi Bangsa dan Negara

15 Desember 2021   00:48 Diperbarui: 15 Desember 2021   00:55 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang taruna STMKG sudah seharusnya untuk memberikan yang terbaik bagi almamater dan BMKG. Di STMKG sendiri, para taruna diberikan pendidikan mental langsung oleh para pembina, dosen, serta senior. 

Mental seorang taruna STMKG harus kuat dan tak mudah  menyerah. Hal ini bertujuan  dikala nanti sudah menjadi ASN BMKG, kinerja seorang ASN akan dapat dilihat langsung oleh masyarakat Indonesia. Baik dan buruknya, itu semua dilihat langsung oleh masyarakat. 

Bagaimana dalam memberikan informasi, ketepatan, kecepatan,  serta keakuratan informasi yang diberikan kepada masyarakat,  itu semua dapat dinilai langsung oleh masyarakat kita, baik dari sosial media, lingkungan, keluarga dan sebagainya. 

Oleh sebab itu, dimulai saat menjadi seorang taruna, mental harus terus di asah dan dididik sebaik mungkin, agar tak mudah menyerah, tak mudah terpengaruh komentar buruk, supaya kedepannya dapat menjadi ASN yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

Setelah mental terbentuk, tak kalah penting yang harus dimiliki dan diimplementasikan terus-menerus oleh para taruna STMKG yakni akhlak atau perilaku yang baik. 

Sebagai seorang manusia, tingkah laku itu sangat amat dijunjung tinggi. Bagaimana jadinya jika seorang taruna STMKG yang mana nantinya akan menjadi ASN BMKG memiliki tingkah laku yang buruk, baik terhadap dosen, senior, junior bahkan terhadap masyarakat kedepannya. Tentu hal ini akan mencoreng nama baik almamater dan BMKG khususnya, dan kepada masyarakat umumnya. 

Maka dari itu, setelah menjadi ASN nanti, justru akhlak atau tingkah laku inilah yang  sangat penting di lapangan kerja. Sebagai contoh dikala menyampaikan informasi secara langsung kepada masyarakat, haruslah dengan sopan dan tingkah laku yang baik agar masyarakat merasa nyaman dan tenang dalam menerima informasi yang disampaikan.

Terakhir, memiliki wawasan yang luas dan terus mengembangkan ilmu MKG . Hal ini amat penting bagi taruna STMKG  selain sebagai kewajiban bagi taruna dalam perkuliahan, wawasan yang luas akan berguna nantinya saat menjadi ASN BMKG. 

Sebagai seorang yang akan menjadi ahli di bidang ilmu MKG, haruslah mencari ilmu sebanyak- banyaknya, improve ourself, raih prestasi sebanyak mungkin dalam bidang apapun. Semua ini harus dilakukan, selain sebagai proses upgrade diri, hal ini tak lain tak bukan yaitu bertujuan untuk kemajuan bangsa dan kebermanfaatan bagi masyarakat luas. 

Menurut saya, para taruna nanti yang akan menjadi ASN BMKG haruslah bisa menyampaikan informasi tentang ilmu MKG (baik iklim, cuaca, gempa bumi, tsunami dan sebagainya) sebaik mungkin  dan sesederhana mungkin agar masyarakat dapat memahami informasi yang disampaikan dengan mudah. Itu salah satu poin penting menurut saya yang harus dilakukan, agar seluruh masyarakat Indonesia yang sekiranya masih awam dapat memahami nya dengan mudah. Sebagai contoh, perubahan iklim.

 Mayoritas masyarakat Indonesia masih awam dengan hal ini, padahal kenaikan suhu bumi akan berdampak pada keberlangsungan dan kesejahteraan hidup manusia kedepannya. Oleh sebab itu seperti yang penulis sampaikan di atas, seorang taruna STMKG harus terus berusaha  mencari ilmu sebanyak mungkin, terus membaca, dan mengembangkan diri,agar dapat menjadi ahli, bukan hanya sekadar pintar, yang terpenting bagaimana carannya ilmu yang dimiliki dapat dimanfaatkan  dapat dimengerti oleh masyarakat dan untuk kebaikan bagi banyak orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun