Mohon tunggu...
Aditya Prahara
Aditya Prahara Mohon Tunggu... Jurnalis -

Suka olahraga. http://adityaprahara.blogspot.co.id

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Proliga 2017: Kedigdayaan Juara Bertahan

13 Februari 2017   01:36 Diperbarui: 13 Februari 2017   01:47 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Surabaya Bhayangkara Samator RIvan Nurmulki (kiri) melepaskan spike saat melawan Batam Sindo BVN di GOR Temenggung Abdul Jamal, Batam, Minggu (12/2) malam. (Antara Foto)

Putaran I Proliga 2017 telah usai. Semua pertandingan bola voli baik putra maupun putri dalam tiga seri (Malang, Palembang, dan Batam) telah digelar. Hasilnya pun tidak mengejutkan alias sesuai prediksi. Surabaya Bhayangkara Samator dan Jakarta Elektrik PLN menduduki puncak klasemen sementara putra dan putri.

Well, rasa-rasanya keterangan paragraf pertama memang bukan hal yang mengejutkan. Mereka memulai kompetisi voli nasional musim ini dengan status juara bertahan. Siapa pula yang tidak terkejut melihatnya. Namun, catatan yang cukup mengesankan ditorehkan keduanya. Yups, Samator dan Elektrik belum sekalipun tersentuh kekalahan. Salut!

Sebelum Anda lanjut membaca tulisan ini, alangkah baiknya Anda seruput dulu kopi, teh, bir, atau minuman apapun yang ada di dekat Anda. Kalaupun tidak ada, air putih saja. Kalau masih tidak juga tidak apa-apa, karena sebenarnya tulisan ini tidak panjang kok.

Lanjut.

Kita bahas dulu pada Samator. Klub yang diasuh oleh Ibarsjah Djanu Tjahjono mungkin bisa dibilang klub yang sangat tangguh. Bagaimana tidak, Seri I Malang mereka lalui tanpa pemain asing. Padahal Proliga mewajibkan satu pemain asing di sebuah klub (meski tak harus turun) dan maksimal dua. Alasannya kitas (kartu ijin tinggal terbatas) milik pemain asing belum jadi. Dan, mereka tetap sukses menang dengan diperkuat pemain lokal saja.

Seri II Palembang, mereka sedikit beruntung dengan dibela satu pemain asing. Open spiker Wilfrido Hernandez (Rep. Dominika) bisa turun karena kitasnya sudah jadi. Nasib apes dialami oleh Valentyn Burkovksyi. Quickerasal Ukraina ini baru main di Seri III Batam karena kitasnya memang baru jadi minggu lalu.

Klub milik PT Samator ini sebenarnya tidak garang-garang amat. Mereka memang berhasil memenangi semua laga putaran pertama. Tapi, jalan yang mereka tempuh pun tak mudah.

Dari lima pertemuan, tak sekalipun mereka menyudah laga dengan tiga set. Itu artinya tidak sekalipun mereka menang 3-0. Tiga pertandingan pertama di Seri Malang (28/1) dan Palembang (3-5/2), mereka mengakhiri pertarungan dengan skor identik 3-1 masing-masing atas Jakarta Pertamina Energi, Palembang Bank Sumsel Babel, dan Jakarta BNI Taplus. Untuk dua lawan pertama, mungkin memang terbilang sulit. Pertamina adalah pemuncak klasemen pada putaran 2 musim lalu. Sedangkan Bank Sumsel merupakan pemuncak klasemen sementara saat berhadapan dengan Samator. BNI Taplus rasanya memang bukan lawan sulit mengingat materi pemain mereka yang biasa-biasa saja. Ternyata hasilnya sama.

Mahfud Nurcahyadi dkk baru menemui kesulitan kala bertemu Jakarta Elektrik PLN di Seri Batam, Sabtu (11/2). Sempat unggul 2-1, mereka malah kalah pada set keempat. Walhasil, berlanjut ke set lima pun tak terelakkan. Beruntung mereka bisa mengakhir set 5 dengan poin kemenangan skor 3-2 untuk mereka.

Laga terakhir pun demikian. Lagi-lagi skor 3-1 hinggap di papan skor mereka, Minggu (12/2). Menghadapi tuan rumah Batam yang merupakan penghuni dasar klasemen, mereka tidak berhasil menang dengan mudah. Seolah ada yang kurang jika lawan mereka tidak bisa memenangi satu set saja dari mereka.

Barsjah pun mengakui bahwa para pemainnya buruk pada receive dan servis.

“Itu kesalahan yang kerap kali diulang-ulang pemain. Kami sering menyumbang poin kepada lawan karena itu,” kata pelatih asal Mojokerto tersebut.

Well, apapun alasannya, semoga putaran II kesalahan seperti itu tidak terulang kembali.

Torehan sangar juga dicapai oleh tim putri Elektrik. Dari enam pertandingan, mereka berhasil menyapu bersih—tentu saja. Tapi, yang jauh lebih mencengangkan, dari jumlah itu, mereka memenangi empat pertandingan dengan skor 3-0 masing-masing atas Jakarta BNI Taplus, Gresik Petrokimia, Batam Sindo BVN, dan Bandung Bank BJB.

Aprilia Manganang cs  menemui kebuntuan pada laga pertama melawan Jakarta Pertamina Energi. Maklum, keduanya dalah finalis musim lalu. Pertamina sendiri sempat unggul 2-0, namun anak asuh Tian Mei justru bisa membalikkan keadaan dengan memenangi laga tersebut 3-2 (27/1).

Pertandingan sengit juga disuguhkan kala berjumpa Jakarta PGN Popsivo Polwan. Dengan statusnya sebagai runner-up, Popsivo sempat memberikan perlawanan yang menyulitkan. Sayangnya, klub yang menjalin MoU (nota kesepahaman) dengan Polri tersebut tak bisa berbuat banyak. Elektrik mengakhiri perlawanan Popsivo dengan skor 3-1 (10/2).

Sebenarnya, apa yang menarik lagi? Dengan status juara bertahan, keduanya memberikan pernyataan yang sama sekali berbeda saat akan memulai laga perdana. Dengan menjuarai Proliga putri dua musim terakhir, Elektrik berani membuat sesumbar.

“Dengan berbagai persiapan matang, kami ingin menjadikan piala tetap Proliga menjadi milik kami, termasuk pada tahun ini yang kami target memboyong piala untuk ketiga kalinya (hattrick),” ujar Asisten manajer putri Jakarta Elektrik PLN Heri Hermawan.

Memang materi pemain yang mereka miliki sangat mumpuni untuk mencapai target fantastis itu. Dengan diperkuat oleh dua pemain asing, Lindsay Stalzer (AS) dan Maria Jose (Venezuela), apalagi Manganang juga masih bertaji, bukan hal sulit untuk merealisasikan sesumbar seperti itu.

Lain dengan Samator. Pelatih Barsjah malah tidak ingin jumawa. Ia menganggap semua tim punya kekuatan yang merata.

“Saya rasa dalam sebuah kompetisi setiap tim ingin meraih gelar juara. Oleh sebab itu, kami hanya ingin fokus untuk memenangi laga per laga,” katanya.

Berulang kali, pelatih timnas di SEA Games 2015 tersebut menolak julukan unggulan yang ditujukan pada timnya. “Bagaimana pun, kami juga bisa berbuat kesalahan. Oleh karena itu, fokus saat bertanding lebih penting dari pada sibuk dengan perang urat saraf,” ujarnya lagi. Penyataan ini cukup menohok, mengingat tim-tim papan bawah senang sekali berujar di media soal target tinggi tapi nihil hasil.

Well, dengan hasil putaran I, rasa-rasanya keseruan Proliga memang tidak begitu terasa. Oleh sebab itu, semoga putaran II (Gresik, Surabaya, dan Malang) yang akan dimulai 3 Maret mendatang bisa menciptakan kejutan demi kejutan agar penikmat voli tanah air bisa lebih menikmati suguhan pertandingan. Apalagi kompetisi masih panjang. Masih ada babak final four dan grand final  yang sangat mungkin memberikan kejutan.

Selamat Samator dan Elektrik!

Surabaya, 13 Februari 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun