Kalimat yang terucap darinya sangat terkesan rendah hati. Pernyatannya cukup membuat saya sebagai penikmat sepak bola merasa senang setelah selama ini kita disuguhkan oleh kalimat angkuh dari sosok Jose Mourinho yang tengah terjerembab bersama juara bertahan, Chelsea. Ranieri pun juga sukses mengalahkan Chelsea yang masih dilatih Jose Mourinho dengan skor 2-1 dinihari (15/12/2015) WIB tadi.
Jika target yang dipasangnya memang 40 poin, maka target itu sudah hampir dekat mengingat mereka sudah mengumpulkan 35 poin. Ambisi mereka tentu tak muluk-muluk, namun saya berharap mereka yang mengandalkan Vardy dapat berlari sekencang mungkin di kompetisi (yang katanya) paling bonafit di jagat raya ini.
Italia Sudah Punya Penerus Buffon
Sama seperti Vardy, pemuda yang satu ini bukanlah sosok yang dikenal oleh publik di awal musim ini. Dengan bermain di klub dengan sejarah semanis AC Milan, akan sangat sulit bagi pemuda 16 tahun ini untuk bisa menembus tim utama apalagi ia berposisi sebagai penjaga gawang. Namun, keberuntungan itu berpihak padanya.
Milan memiliki kiper utama mengawali musim ini, yakni Diego Lopez yang didapatkan secara gratis pada musim panas tahun lalu dari Real Madrid. Kiper kedua mereka pun juga merupakan kiper andalan selama beberapa musim, yaitu Christian Abbiati. Namun, pelatih Sinisa Mihajlovic memercayakan gawang tim yang diasuhnya kepada pemuda yang bahkan belum merayakan sweet seventeen, Gianluigi Donnarumma.
Semua itu bermula saat Sinisa Mihajlovic jengah dengan Diego Lopez yang dirasa kehilangan performa apiknya. Mihajlovic pun mencoba memberi kepercayaan kepada Donnarumma yang memang merupakan produk akademi Milan untuk unjuk kebolehan. Hasilnya, ia berhasil melakukan satu penyelamatan dari dua tendangan terarah saat melawan Sassuolo. Mihajlovic pun senang bukan kepalang melihat aksi pemain muda ini.
“Donnarumma adalah pemain bagus, dan saya tidak peduli dengan usianya. Itu adalah keputusan saya, dan saya bertanggung jawab sepenuhnya," ujarnya dikutip dari Tempo.
CEO Milan Adriano Galliani juga merasa bangga melihat kemampuan kiper itu. “Luar biasa melihat seorang anak muda berusia 16 tahun mengawal gawang. Saya masih ingat debut Gigi Buffon pada laga Parma versus Milan. Waktu itu Buffon hanya lima atau enam bulan lebih tua," katanya.
Dalam laga debutnya ini, Donnarumma membuat gebrakan bersama AC Milan. Kiper yang saat itu baru berusia 16 tahun 242 hari itu menjadi andalan utama Milan saat mengalahkan Sassuolo 2-1 dalam lanjutan Seri A Liga Italia. Ia sekaligus menorehkan rekor sebagai kiper termuda yang menjadi starter dalam kompetisi itu. Hanya Paolo Maldini (16 tahun dan 208 hari) yang berusia lebih muda darinya saat melakoni debut pada Seri A, yang kebetulan merumput bersama klub yang sama AC Milan.
Donnarumma memiliki postur yang cukup ideal untuk seorang kiper, tinggi mencapai 196 sentimeter dan berat 90 kilogram. Ia sebelumnya sudah diturunkan Milan dalam pertandingan tur pramusim dan sempat menghentikan sepakan penalti Toni Kroos ketika melawan Real Madrid.
Publik pengamat pun mulai membandingkan nasib Donnarumma yang sangat mirip dengan kiper legenda sekaligus kapten Timnas Italia, Gianluigi Buffon. Buffon juga menjalani jalan serupa dengan Donnarumma. Ia adalah kiper muda saat menjalani debut Serie A bersama Parma. Dan berkat kepiawaannya, Buffon pun ditahbiskan sebagai kiper terbaik dunia.