Mohon tunggu...
Aditya Pramudia
Aditya Pramudia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 142

404

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Artikel Utama

Angkringan di Jogja dengan Nuansa Slow Bar, Tradisi Bertemu Inovasi

19 Juni 2024   18:57 Diperbarui: 20 Juni 2024   00:19 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Owner angkringan Bhumi, Nicho, mengatakan, "Tujuan didirikannya selain untuk sebagai usaha, kami juga ingin mengenalkan kopi ini kepada orang-orang, dengan cara memadukannya dengan konsep angkringan, agar mudah untuk dilirik oleh orang-orang."

Nicho menjelaskan lebih lanjut bahwa konsep angkringan bernuansa slow bar dipilih, karena sifatnya yang akrab dan ramah, sehingga dapat menarik minat berbagai kalangan masyarakat, baik yang sudah akrab dengan kopi maupun yang baru mulai menikmati minuman ini. 

"Di sini, tidak hanya sekadar ngopi biasa tetapi juga bisa membicarakan hal mengenai kopi, hal itulah yang kami tawarkan," tambah Nicho.

Bhumi menyediakan tempat di mana para pecinta kopi dapat berkumpul, berbincang, dan berbagi pengetahuan tentang kopi. Ini bukan sekadar tempat untuk menikmati secangkir kopi, tetapi juga ruang untuk edukasi dan apresiasi terhadap kopi.

Melalui pendekatan tersebut, angkringan ini ingin menghilangkan stigma bahwa kopi berkualitas hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu saja. Semua orang berhak menikmati dan memahami kopi dengan cara yang lebih mendalam.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Bhumi adalah angkringan semi cafe atau slow bar yang di mana memadukan budaya dan inovasi karena untuk menikmati kopi asli tidak perlu datang ke cafe, kini hanya cukup pergi ke tempat angkringan ini. Dengan harga mulai dari delapan ribuan untuk kopinya.

Untuk varian kopinya di sini ada arabika dan robusta serta terdapat berbagai jenis kopi lainnya seperti gayo, kintamani, mekarwangi, kamojang, papua dan lain lain. Di sini juga terdapat flavour untuk tambahan pada kopi seperti rasa jeruk. Sama seperti angkringan biasanya juga menyediakan makanan seperti mie instan, sate-satean, roti bakar dan lain lain.

Bhumi tidak hanya terdapat gerobak angkringan dan kursi panjang di sekitarnya, angkringan ini juga menyediakan sebuah ruangan untuk nongkrong di bagian belakangnya yang dirancang layaknya coffee shop modern. 

Ruangannya dilengkapi meja-meja kayu. Desain interiornya menggabungkan elemen tradisional angkringan dengan sentuhan kontemporer, memberikan pengalaman yang unik dan berbeda. Di sini, pengunjung bisa menikmati kopi sambil bersantai, mengobrol dengan teman, atau bahkan bekerja dengan nyaman.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dalam sebuah wawancara dengan Faiza, salah satu pengunjung angkringan Bhumi, ia mengungkapkan kekagumannya terhadap cita rasa kopi yang disajikan di sana. 

"Kopi ini benar-benar enak, apalagi tadi ditambah flavor jeruk," ujarnya dengan antusias. Faiza menjelaskan bahwa penambahan flavour jeruk memberikan sentuhan segar yang memperkaya rasa kopi, menciptakan perpaduan yang harmonis dan unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun