Bukannya menafikkan kerja keras yang akan dilakukan oleh kedua Provinsi dimaksud, namun jikalau konsep pendanaannya masih model sharring the pain seperti sekarang ini, walaupun masih mayoritas pendanaannya berasal dari APBN, sedikit banyak pasti kewajiban kontribusi dari APBD akan cukup membebani, apalagi kedua daerah tersebut secara pendanaan masih sangat tergantung dari Transfer ke Daerah terutama dari Dana Alokasi Umum bukan dari Dana Bagi Hasil.Â
Sebagai gambaran saja APBD Provinsi NTB Tahun 2024 Â adalah Rp6,181 Triliun (Rencana Pendapatan tahun 2024) dan APBD Provinsi NTT Tahun 2024 adalah Rp5,164 Triliun. Bisa terbayang bagaimana sulitnya Provinsi NTT dan NTB nantinya dalam mempersiapkan PON XXII, jika tidak ada intervensi pendanaan secara mutlak dari Pemerintah Pusat.
Sumber : https://djpk.kemenkeu.go.id/portal/data/apbd
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H