Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengurai Penyebab Kemiskinan Ekstrim dan Bagaimana Menanggulanginya

7 Desember 2023   15:22 Diperbarui: 12 Desember 2023   23:13 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memastikan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya menguntungkan segelintir orang, tetapi juga memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat. Pemerintah mengatur tata kelola ekonomi yang berimbang, sehingga sumber sumber ekonomi tidak dikuasi oleh segelintir orang. 

Pemerintah yang baik adalah yang menjalankan prinsip negara kesejahteraan dimana mengutamakan partisipasi masyarakat secara luas di segala bidang namu terhadap aset aset hajat hidup orang banyak akan dikelola oleh pemerintah dengan menggunakan metode social profit. Sehingga seluruh masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya dan ekonomi dikembangkan dalam kebersamaan, hal inilah yang nantinya akan membuat kemiskinan khususnya kemiskinan ekstrim akan hilang sedikit demi sedikit. 

8. Kolaborasi internasional

Kerja sama lintas batas untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan mengatasi masalah global seperti antitrust, menghilangkan oligopoli dalam perdagangan dunia serta mereduksi pengaruh perubahan iklim yang dapat memperburuk kondisi ekonomi masyarakat khususnya masyarakat miskin.

Kemiskinan ekstrim perlu untuk dilakukan penanganan secara serius, karena kemiskinan ekstrim tersebut akan menjadi trigger permasalahan permasalahan sosial lainnya apabila tidak dapat diselesaikan secara bijak. 

Ketika kemiskinan ekstrim semakin banyak jumlahnya, bukan tidak mungkin ini akan menjadi pintu masuk kerusuhan sosial yang mengakibatkan kondisi stabilitas negara terguncang. 

Apabila sudah demikian, pastilah sejumlah investor baik dalam maupun luar negeri akan berpikir ulang menanamkan dananya di Indonesia, dan besar kemungkinan untuk melarikan modalnya ke negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun