Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengurai Partisipasi Publik dalam Menjaga Ketahanan Pangan

18 Oktober 2023   16:42 Diperbarui: 18 Oktober 2023   18:17 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi sawah(shutterstock.com)

Bagaimana dari sisi produksi, apa saja upaya kita sebagai individu dapat berperan serta dalam menjaga ketahanan pangan. Terdapat beberapa list kegiatan yang bisa dijadikan pilihan antara lain:

Mengoptimalkan lahan kosong di rumah kita untuk ditanami tanam tanaman yang produktif dan menunjang pemenuhan pangan.

Lahan kosong, terutama di daerah-daerah pedesaan ataupun kota-kota small dan medium cukup banyak jumlahnya, dan seringkali hanya terbengkalai, tanpa dioptimalkan pemanfaatannya, untuk itu perlu kiranya memanfaatkan lahan kosong tersebut untuk dukungan ketahanan pangan secara mikro.

Apabila lahan di rumah terbatas, maka dapat disiasati dengan menggunakan teknologi agroponik, sehingga dapat menanam di lahan vertikal seperti tembok dan dinding.

Terutama untuk pemukiman warga khususnya di kota-kota besar yang terbatas, menjadi alternatif pertanian di perkotaan dengan menggunakan teknologi, sehingga bisa mencukupi kebutuhan sendiri terutama untuk sayur sayuran atau buah buahan yang lebih hygienis.

Dari sisi peternakan, dapat pula mengoptimalkan lahan untuk beternak hewan yang produktif untuk menjadi sumber pangan.

Jikalau kurang begitu suka menanam, maka peternakan sebagai alternatif juga dapat dilakukan sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan mikro, misalnya pemenuhan telor, daging ayam dan ikan.

Memilih beberapa produk pertanian dan peternakan yang memang dibutuhkan, jangan menanam produk yang akhirnya terbuang sia-sia hasilnya.

Jangan sampai menanam tapi tidak menghasilkan panen yang sesuai kebutuhan, misalnya saja kebutuhan kita adalah cabe, namun kita menanam terong atau labu, akhirnya hasil panen tidak dimanfaatkan secara maksimal dan bisa jadi hanya dibuang sebagai sampah saja.

Bisa dilakukan berkelompok, guna mendapatkan hasil yang bervariasi, misalnya rumah tangga A menanam cabai, rumah tangg B menanam terong, rumah tangga C menanam kacang panjang, rumah tangga D menanam tomat, dan diantara rumah tangga tersebut bisa saling simbiosis mutalisme saling melengkapi dan mensuply.

Pola kerjasama antar warga secara simbiosis ini, bisa meningkatkan semangat dalam bertani atau beternak polanya bisa saling barter atau pola jual beli yang saling menguntungkan. Hal ini jika dilakukan secara massive bukan tidak mungkin satu wilayah akan semi swadaya dari hasil kebun masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun