Mohon tunggu...
Aditya Nuryuslam
Aditya Nuryuslam Mohon Tunggu... Auditor - Menikmati dan Mensyukuri Ciptaan Ilahi

Menjaga asa untuk senantiasa semangat berikhtiar mengadu nasib di belantara Megapolitan Ibukota Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Indonesia Darurat Pendidikan Moral dan Bagaimana Solusinya

29 September 2023   09:42 Diperbarui: 5 Oktober 2023   05:37 921
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika tidak diikuti, membuat kita kurang update dan pastinya terasa terasingkan dari lingkungan, karena segala komunikasi saat ini sudah menggunakan teknologi informasi semisal medsos, whatsapp, telegram dan lain sebagainya. 

Namun jika kita terjun dalam penggunaan teknologi informasi, banyak informasi hoax, kekerasan, doktrin ekstrim hingga pornografi begitu banyak bisa didapat oleh pengguna teknologi informasi, dan jika tidak dibekali ilmu serta pengawasan yang ketat, anak peserta didik akan dengan mudahnya mendapatkan informasi tersebut, dan bukan tidak mungkin menjadi sumber informasi untuk menuju perbuatan yang diluar kendali kita.

Hal yang perlu dibenahi saat ini adalah bagaimana kita bisa memitigasi resiko, mengurangi dampak negatif dengan melakukan beragam tindakan perubahan positif baik secara cepat maupun lambat. 

Perlu kita pahami, bahwa mengubah sebuah kebiasaan adalah sebuah tantangan tersendiri yang pastinya sangat komplek penanganannya sekaligus butuh effort dan waktu untuk mengaplikasikannya diantara adalah sebagai berikut

Dari sisi regulasi makro atau roadmap pendidikan nasional perlu dilakukan perubahan yang mendasar dari yang customer oriented, menjadi humanity oriented. 

Mengubah pola pendidikan yang mencetak calon pekerja siap kerja namun hampa jiwa, menjadi pola pendidikan humanis yang mencetak calon insan manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dengan basis moral yang teruji. Memasukkan kembali mata pelajaran baik tekstual ataupun praktikal terkait budaya dan moral. Mengedepankan penguasaan ilmu yang mumpuni dari filosofi hingga tingkat penguasaan yang advance. Membuat penjurusan sejak dini, sehingga murid tidak perlu untuk menguasai banyak ilmu, namun dangkal pemahaman dan praktiknya. 

Di tingkat praktikal pendidikan non formal, memberikan kesadaran kepada keluarga dan orang tua untuk dapat meluangkan waktu, guna memberikan waktu yang berkualitas kepada anak-anaknya, sehingga bisa memberikan pemahaman moral dan etika kepada anak sejak dini tanpa harus menggurui. 

Luangkan waktu tanpa gadget bersama keluarga, biasanya waktu yang paling efektif adalah ketika makan malam dan pasca makan malam, untuk berdiskusi dan berdialog bersama keluarga, termasuk bisa melakukan pemantauan kegiatan anak di sekolah serta memberikan solusi solusi humanis kepada anak ketika ada persoalan di sekolah.

Pemerintah dan masyarakat hendaknya sepakat dan berkolaborasi aktif, dalam mencegah konten konten di media yang sifatnya merusak, hoax dan memberikan contoh negatif terhadap anak-anak melalui pembuatan semacam wadah oleh pemerintah yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat untuk menyampaikan keluhan, laporan dan tagging atas konten-konten yang dinilai berpotensi merusak pemikiran generasi muda. 

Pemerintah melalui jaringannya menerima keluhan dan laporan tersebut dan melakukan verifikasi sebelum melakukan tindakan atas laman yang menyebarkan berita-berita tersebut.

Peran aktif sekolah dalam memberikan wadah konseling kepada anak peserta didik yang dinilai "bermasalah" guna memitigasi resiko yang lebih besar, serta menjadi sarana untuk bisa menyelamatkan anak tersebut dari pengaruh buruk. Hal ini berlaku kepada semua murid peserta didik baik yang melakukan tindakan diluar kewajaran ataupun pada peserta didik yang terkena pelecehan, penganiayaan ataupun perundungan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun