Misalnya, Singapura jadi leader perdagangan jasa dan trading, Indonesia jadi leader bisnis pengelolaan pertambangan, Malaysia menjadi leader optimalisasi perdagangan hasil perkebunan, Vietnam menjadi leader ketahanan pangan, Thailand menjadi leader sektor industri kendaraan dan pariwisata, dan seterusnya.
Tahun 2023 ini ASEAN telah memilih Indonesia menjadi nahkoda yang akan diberikan tanggungjawab membawa ASEAN lebih tangguh di samudera persaingan bebas dan sangat diharapkan Indonesia sebagai salah satu negara besar di Asia Tenggara mampu merangkul negara-negara lain di Asia Tenggara untuk bisa saling bersinergi dengan asas mutualisme demi kejayaan bersama.
Dunia butuh Asia Tenggara dalam mengendalikan arah angin ekonomi, sosial dan budaya, hendaknya ini dapat ditangkap peluangnya oleh negara negara ASEAN, dan mampu maju bersama dalam menghadapi persaingan global ini.
Satu hal yang menarik lagi, adanya wacana membuat satu mata uang tunggal di negara negara ASEAN yang menurut pendapat saya ini adalah hal positif dan sebagai salah satu perekat kebersamaan langkah dan tujuan negara-negara di ASEAN, mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing yang dominan seperti Dollar Amerika, Yen Jepang atau Yuan China.
Hal ini akan secara tidak langsung memperkuat mata uang negara negara ASEAN secara komulatif, apalagi jika nantinya terealisir seluruh aktivitas perdagangan, bisnis dan ekonomi di negara ASEAN sudah tidak lagi menggunakan mata uang asing (selain mata uang negara ASEAN) dan mendorong penggunaan mata uang ASEAN menjadi alat tukar bersama di kawasan Asia Tenggara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H