Oktober 2024 adalah bulan penuh harapan bagi saya, untuk seorang mahasiswa PGSD yang sebentar lagi akan menyelesaikan semester awal. Sebagai anak kampung yang selalu memantau pergerakan nilai tukar rupiah melalui ponsel jadul, saya merasa ada angin segar ketika mendengar bahwa rupiah menguat ke level Rp 15.450 per dolar AS. Saat itu, saya merasa seolah-olah masa depan Indonesia menjadi lebih cerah. “Prabowo Effect,” demikian media menyebutnya. Pasar optimis dengan susunan kabinet baru yang telah diumumkan. Apalagi ketika nama Sri Mulyani tetap berada di kursi Menteri Keuangan, sosok yang saya idolakan karena dedikasinya menjaga ekonomi Indonesia.
Saya masih ingat betul obrolan di warung kopi malam itu. “Ini mungkin pertanda bagus untuk kita semua,” ujar Pak Darto, pemilik warung, sambil menyeduh kopi hitam khasnya. Sebagai pedagang kecil, ia berharap nilai rupiah yang kuat akan membuat harga kebutuhan impor, seperti gula dan minyak goreng menjadi lebih stabil. Saya hanya tersenyum, berharap harapannya akan menjadi kenyataan.
Namun, harapan itu perlahan memudar ketika memasuki Desember 2024. Rupiah yang semula perkasa mulai melemah drastis. Saat membaca berita di ponsel saya yang sudah retak layarnya, hati saya mencelos melihat nilai tukar mencapai Rp 16.120 per dolar AS, angka terendah dalam empat bulan terakhir. Rasanya seperti melihat kapal besar perlahan kehilangan arah di tengah badai.
Di pasar tradisional dekat rumah, dampaknya mulai terasa. “Harga barang-barang makin mahal, Nak. Ibu nggak ngerti lagi,” keluh Ibu di dapur saat saya pulang dari kampus. Kenaikan harga sembako semakin mencekik untuk keluarga kami yang hanya bergantung pada penghasilan milik ayah. Saya tahu betul bagaimana ibu berusaha keras mengatur keuangan, bahkan seringkali mengorbankan kebutuhannya sendiri agar kami tetap bisa makan tiga kali sehari.
Langkah pemerintah yang mengumumkan paket kebijakan ekonomi pada 16 Desember memberikan sedikit harapan. Pengurangan tarif listrik untuk rumah tangga menengah adalah kabar baik bagi kami. Namun, kekhawatiran masih tetap ada. Program makan siang gratis untuk anak sekolah, meskipun terdengar menjanjikan, memicu perdebatan di keluarga kami. Ayah, yang biasanya pendiam, dengan cemas berkata, “Bagaimana pemerintah mau biayai semua itu kalau utangnya sudah segini besar? Jangan sampai nanti kita yang harus menanggung bebannya.”
Sebagai mahasiswa, saya juga mulai mencari jawaban dari berbagai literatur dan diskusi dengan dosen. Saya terinspirasi oleh sistem pendidikan Finlandia yang tidak hanya fokus pada pendidikan gratis tetapi juga memastikan kesejahteraan siswa melalui program makanan berkualitas. Saya membayangkan bagaimana jika pendekatan seperti ini diterapkan di Indonesia, dengan memanfaatkan hasil pertanian lokal. Betapa indahnya jika petani kecil seperti Pak Janu yaitu tetangga kami, bisa menjadi bagian dari solusi bukan korban dari kebijakan ekonomi.
Di tengah kekacauan ini, saya menyadari bahwa Pancasila, khususnya sila kelima, “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”, bukan hanya sekadar prinsip, tetapi juga pelita yang bisa membimbing kita melewati badai ekonomi. Saya merenungkan, bagaimana nilai-nilai gotong royong dan keadilan sosial bisa menjadi landasan dalam mencari solusi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Ketika tahun 2024 mendekati akhirnya, saya berdiri di pasar, mengamati keramaian yang terasa lebih sunyi dari biasanya. Dalam hati saya, ada campuran rasa takut dan harapan. Takut akan masa depan yang penuh tantangan, tetapi juga harapan bahwa dengan langkah konkret dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat, kita pasti bisa bangkit. Dan mungkin, suatu hari nanti saya bisa menjadi bagian dari perubahan itu, mewujudkan keadilan sosial dan ekonomi yang benar-benar berpihak pada seluruh rakyat Indonesia.
Referensi:
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20241021090622-17-581560/prabowo-effect-bikin-rupiah-perkasa-dolar-as-kini-rp15440
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20241018110322-17-580760/prabowo-effect-dolar-bertekuk-lutut-ke-level-rp-15450
- https://www.cnbcindonesia.com/market/20241018110322-17-580760/prabowo-effect-dolar-bertekuk-lutut-ke-level-rp-15450
- https://wise.com/id/currency-converter/usd-to-idr-rate/history