Mohon tunggu...
Indah Rahayu
Indah Rahayu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa Universitas Muhammaddiyah A.R Fachruddin

saya Mahasiswa Semester 1 Fakultas Ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Sastra Dapat digunakan Sebagai Alat Kritik Terhadap Ideologi Sosial Dan Ekonomi, Dengan Pendekatan Teori Marxis.

27 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 27 Oktober 2024   21:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam pendekatan teori Marxis, sastra dianggap sebagai alat yang sangat efektif untuk mengkritik ideologi sosial dan ekonomi, khususnya karena kemampuannya dalam menyampaikan realitas sosial, mengeksplorasi pengalaman manusia, dan menggambarkan konflik yang muncul dari ketidakadilan struktural. Teori Marxis berpendapat bahwa sastra tidak hanya mencerminkan kenyataan tetapi juga dapat mengkritisi dan mengubahnya. Berikut beberapa cara sastra bisa digunakan sebagai alat kritik sosial dan ekonomi melalui pendekatan Marxis:

1. Mengungkap Ideologi yang Mendominasi

Sastra dapat mengkritik ideologi sosial yang berlaku dengan menggambarkan cara-cara di mana ideologi itu mengontrol dan membentuk kehidupan masyarakat. Dalam pendekatan Marxis, ideologi dominan sering kali diciptakan dan dipertahankan oleh kelas penguasa untuk mempertahankan status quo dan menghindari perlawanan dari kelas bawah. Dalam karya sastra, ideologi ini bisa diungkapkan melalui karakter yang tunduk atau dipaksa tunduk pada aturan-aturan yang tidak adil, atau melalui konflik internal yang menunjukkan ketidakpuasan terhadap sistem yang berlaku. Contohnya, dalam novel 1984 karya George Orwell, ideologi totalitarianisme yang menindas dieksplorasi sebagai bentuk kontrol ideologi yang absolut. Novel ini menunjukkan bagaimana pemerintah mengendalikan pemikiran dan tindakan rakyat untuk mempertahankan kekuasaan mereka. Meskipun karya ini bukan analisis ekonomi Marxis secara langsung, namun memperlihatkan cara-cara ideologi dominan bisa mengontrol masyarakat dan menghalangi perlawanan.

2. Menunjukkan Ketimpangan Kelas dan Eksploitasi Ekonomi

sastra dapat berfungsi sebagai cermin yang memperlihatkan ketidakadilan yang dialami kelas pekerja atau kaum tertindas. Dengan menggambarkan kehidupan kelas bawah dan perjuangan mereka melawan eksploitasi, sastra menawarkan kritik terhadap sistem ekonomi yang didasarkan pada kapitalisme, yang dianggap oleh teori Marxis sebagai sumber utama dari ketidakadilan kelas.

Misalnya, novel The Jungle karya Upton Sinclair menggambarkan kerasnya kehidupan buruh di industri pengolahan daging di Amerika Serikat, di mana para pekerja mengalami eksploitasi yang parah dan hidup dalam kondisi yang tidak layak. Karya ini mengungkapkan bagaimana sistem kapitalis mengeksploitasi kelas pekerja demi keuntungan maksimal, sehingga mengundang simpati pembaca dan membuka mata terhadap ketimpangan kelas.

3. Menggambarkan Kesadaran Kelas dan Perlawanan

Kesadaran kelas adalah kemampuan kelas pekerja atau kaum tertindas untuk menyadari posisi mereka dalam struktur kelas dan mengakui adanya penindasan dari kelas penguasa. Sastra dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran kelas, baik melalui karakter yang mulai menyadari ketidakadilan yang mereka alami, atau melalui konflik yang terjadi antara karakter dari kelas berbeda. sebagai contoh, dalam Les Misrables karya Victor Hugo, tokoh-tokoh seperti Jean Valjean dan Marius mewakili berbagai aspek dari perjuangan kelas dan penindasan. Novel ini menunjukkan bagaimana sistem yang berlaku mempengaruhi kehidupan mereka dan memicu mereka untuk melakukan perlawanan atau mencari keadilan. Dalam konteks Marxis, ini adalah cara sastra dapat memicu kesadaran kelas di antara pembaca.

4. Mengkritik Konsumerisme dan Komodifikasi

Marxisme juga mengkritik bagaimana masyarakat kapitalis menjadikan segala sesuatu sebagai komoditas, termasuk manusia, hubungan sosial, dan kebudayaan. Sastra bisa mengungkap kritik terhadap konsumerisme yang membuat manusia menjadi tidak lebih dari "alat" untuk memperoleh keuntungan. Dengan menggambarkan karakter yang mengalami keterasingan atau kehilangan makna hidup karena pengejaran kekayaan dan status, sastra dapat memperlihatkan dampak buruk dari komodifikasi.

Novel The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald, misalnya, mengkritik budaya konsumerisme Amerika Serikat pada era 1920-an. Karya ini menggambarkan dampak negatif dari pengejaran kekayaan dan status yang kosong, serta keterasingan yang dialami individu di masyarakat yang hanya menghargai materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun