Mohon tunggu...
Aditya Fausta
Aditya Fausta Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Slow but Surely

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Sosial ForBALI Sebagai Penolakan terhadap Reklamasi Teluk Benoa

3 September 2022   21:56 Diperbarui: 3 September 2022   22:14 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemudian dihubungkan dengan jaringan informal yang padat karena perlawanan ini murni hasil kegelisahan atau kegusaran dari elemen masyarakat Bali yang akhirnya bersatu padu untuk bersama-sama melawan tindakan sewenang-wenang tersebut. 

Gerakan sosial ForBALI ini termasuk dalam gerakan protes karena aktif melakukan aksi unjuk rasa, petisi online, bahkan hingga melayangkan gugatan terhadap Gubernur Bali.

Tindakan protes bisa dibilang adalah inti dari sebuah gerakan sosial. Jika ingin tujuan dari gerakan sosial tercapai, maka penting untung melakukan tindakan protes. 

Jika ForBALI tidak melakukan protes, mungkin saja reklamasi Teluk Benoa akan langsung dieksekusi tanpa mempertimbangkan analisis mengenai dampak lingkungan yang ditimbulkan. 

Jika tindakan protes dilakukan secara bersama-sama, maka hal tersebut akan meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dari gerakan sosial. Namun, tetap saja yang namanya tindakan protes apalagi terhadap kebijakan pemerintah, pasti akan menemui halangan dan rintangan yang berat. 

Aktivis ForBALI ada yang ditangkap oleh pihak kepolisian akibat melakukan tindakan protes tersebut, adanya kecaman serta tantangan debat oleh Gubernur Bali Made Mangku Pastika, hingga perjuangan panjang dan penuh kesabaran yang harus dilalui para aktivis ForBALI untuk memperjuangkan nasib Teluk Benoa.

Perspektif yang digunakan untuk menganalisis gerakan sosial ForBALI ini adalah perspektif mobilisasi sumber daya. Pada perspektif mobilisasi sumber daya ini, keberhasilan untuk mencapai tujuan dari gerakan sosial bergantung pada sumber daya yang ada yakni waktu, dana, kompetensi, dan sebagainya. 

Jika sebuah gerakan sosial dapat memanfaatkan sumber daya secara efektif serta efisien, maka keberhasilan gerakan sosial akan mudah tercapai. Jenis sumber daya yang dibutuhkan oleh sebuah gerakan sosial terbagi menjadi sumber daya materi, sumber daya manusia, sumber daya sosial-organisasi, sumber daya budaya, dan sumber daya moral. 

Sumber daya materi yakni sumber daya yang memiliki wujud konkrit atau nyata yang mana dapat menyokong kegiatan organisasi/operasional organisasi. Contohnya adalah uang, gedung pertemuan, perlengkapan. 

Sumber daya manusia yakni pekerja atau tenaga kerja yang ada di dalam gerakan sosial tersebut yang bertujuan untuk menjalankan kegiatan organisasi/gerakan sosial. Sumber daya sosial-organisasi  yakni sumber daya yang merupakan suatu fondasi untuk membangun gerakan sosial. 

Sumber daya budaya yakni pengetahuan atau keterampilan yang diperlukan anggota gerakan sosial dalam menjalankan operasional gerakan sosial. Dan Sumber daya moral adalah sumber daya yang dapat membantu sebuah gerakan sosial menjadi suatu gerakan yang sah (terlegitimasi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun