Bukan cuma itu, bahkan ketika orang tua kita telah meninggal pun, Rasulullah SAW berpesan untuk masih berbakti kepada keduanya yaitu dengan empat hal : mendoakan dan memintakan ampunan untuk mereka, melaksanakan janji mereka, memuliakan sahabat-sahabat mereka serta menyambung tali silaturahim kepada para sahabat kedua orang tua kita.
Rasulullah SAW pernah bersabda "Sesungguhnya  sebaik-baik yang dimakan seorang muslim adalah dari hasil usahanya, sedangkan anak adalah hasil usaha orang tuanya" (H.R. Abu Daud dan An-Nasa'i)
Dan ingatkah kita selarik firman Allah SWT : "Dan Kami perintahkan manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku lah tempat kembali". (Q.S. Al-Luqman 14)
Dari semua hal tersebut lantas apakah kita masih beranggapan bahwa kedua orang tua kita adalah beban dan menyusahkan hidup kita, naudzubillah. Atau sebaliknya bahwa seberat apapun perjuangan kita dalam menghidupi keluarga kita termasuk kedua orang tua kita adalah sebuah keberkahan dan kemuliaan tersendiri di sisi Allah. Ada ampunan dan pahala yang berlimpah di dalamnya.
Maka Allah pasti akan memudahkan jalan bagi mereka-mereka yang yakin akan janji-Nya serta memilih berbahagia menjadi Generasi Sandwich. Yang tak mempermasalahkan terjepit diantara dua lapis roti segitiga. Seperti memilih mindset, menunggu bahagia lalu bersyukur atau bersyukurlah maka kalian akan bahagia.
Menunggu kaya untuk berderma atau berdermalah kalian maka akan kaya. Pun sama halnya dengan ini, ibu dan ayah adalah beban tambahan atau justru mereka adalah keberkahan dari Tuhan yang memberi kita kesempatan untuk merawat dan membahagiakan di masa senjanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H