Mohon tunggu...
Aditya Agus
Aditya Agus Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Potensi Tanaman Leguminosa untuk Meningkatkan Bahan Organik Tanah pada Lahan Kering

4 Mei 2023   00:40 Diperbarui: 4 Mei 2023   00:37 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Lahan kering adalah lahan pertanian yang memiliki ketersediaan air yang terbatas, baik karena kurangnya curah hujan, tingginya suhu udara, maupun karena kondisi tanah yang tidak mampu menahan air dengan baik. 

Lahan kering biasanya ditemukan di daerah-daerah dengan iklim kering atau semi-kering, seperti daerah gurun, padang pasir, savana, dan daerah-daerah tropis yang mengalami musim kemarau yang panjang.

Pada lahan kering, pertanian yang dilakukan seringkali mengalami kesulitan karena ketersediaan air yang terbatas. Karena itu, pengelolaan lahan kering harus dilakukan dengan teknik dan strategi yang tepat, seperti penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan, pengaturan irigasi yang efisien, penggunaan pupuk yang tepat, serta konservasi tanah dan air. Karakteristik lahan kering yang umumnya ditemukan antara lain:

  • Tanah dengan struktur yang kurang baik
  • Lahan kering umumnya memiliki tanah dengan struktur yang kurang baik, karena tanah tersebut cenderung keras dan padat. Hal ini disebabkan karena tanah seringkali mengalami pengeringan yang berlebihan sehingga mempengaruhi pertumbuhan akar tanaman.
  • Ketersediaan air yang terbatas
  • Ketersediaan air yang terbatas merupakan karakteristik yang paling mendasar pada lahan kering. Curah hujan yang rendah dan seringnya terjadi musim kemarau, membuat lahan kering memiliki ketersediaan air yang terbatas sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.
  • Potensi terjadinya erosi tanah yang tinggi
  • Kondisi lahan kering yang cenderung gersang dan minim vegetasi, menyebabkan tanah mudah tergerus oleh angin atau air hujan yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya erosi tanah yang tinggi dan menurunkan kualitas tanah.
  • Kandungan hara yang rendah
  • Kandungan hara dalam tanah di lahan kering cenderung rendah, terutama pada unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Hal ini disebabkan karena lahan kering seringkali ditanami dengan satu jenis tanaman saja sehingga menyebabkan kekurangan unsur hara tertentu.
  • Paparan sinar matahari yang tinggi
  • Lahan kering umumnya memiliki paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang hari. Hal ini dapat menyebabkan penguapan air yang lebih cepat sehingga memperburuk kondisi kekeringan.

Karena curah hujan yang cukup sedikit serta suhu yang lumayan tinggi pada lahan kering menyebabkan sedikit tanaman yang dapat tumbuh pada lahan tersebut sehingga kandungan bahan organik pada tanah menjadi sedikit. Lahan kering umumnya memiliki sedikit bahan organik tanah karena adanya beberapa faktor, antara lain:

1. Curah hujan yang rendah

Lahan kering cenderung memiliki curah hujan yang rendah sehingga pertumbuhan tanaman dan aktivitas mikroorganisme di tanah menjadi terbatas. Ketersediaan air yang terbatas pada lahan kering mengurangi aktivitas biologis dan mengurangi laju pelapukan material organik di dalam tanah, sehingga bahan organik di dalam tanah menjadi kurang.

2. Tingginya suhu udara

Suhu udara yang tinggi pada lahan kering menyebabkan proses dekomposisi bahan organik di tanah menjadi lebih cepat, sehingga cadangan bahan organik di tanah menjadi terkikis. Selain itu, suhu yang tinggi juga mempengaruhi aktivitas mikroorganisme di tanah sehingga laju pembentukan bahan organik menjadi lebih lambat.

3. Erosi tanah yang tinggi

Lahan kering cenderung mudah tergerus oleh air hujan atau angin, sehingga banyaknya material tanah yang terbawa mengurangi jumlah bahan organik di dalam tanah. Akibatnya, kondisi tanah menjadi semakin tidak subur dan kehilangan kemampuan untuk menahan air serta nutrisi penting bagi tanaman.

4. Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan

Penggunaan teknologi pertanian yang tidak tepat atau pengelolaan tanah yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan pupuk yang tidak tepat atau penggunaan pestisida yang berlebihan, dapat mengurangi jumlah dan kualitas bahan organik di dalam tanah.

Untuk meningkatkan jumlah dan kualitas bahan organik di lahan kering, dapat dilakukan pengelolaan tanah yang tepat seperti penggunaan pupuk organik, pengolahan tanah yang baik, dan penanaman tanaman penghasil seresah. 

Selain itu, teknik konservasi tanah seperti penggunaan penutup tanah atau agroforestri juga dapat membantu meningkatkan jumlah bahan organik di dalam tanah pada lahan kering.

Menggunakan tanaman Leguminosa sebagai penutup tanah merupakan salah satu cara untuk meningkatkan bahan organik pada tanah. Leguminosa merupakan tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bahan organik tinggi dan dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah. 

Kemampuan memfiksasi nitrogen dari udara oleh leguminosa dapat membantu meningkatkan suplai hara terutama nitrogen bagi tanaman yang disampingnya. Leguminosa dapat ditanam sebagai tanaman penutup lahan mempunyai fungsi untuk konservasi tanah dan air. 

Percampuran leguminosa dan tanaman pangan mempunyai potensi untuk menghasilkan bahan kering yang lebih tinggi dengan kualitas yang lebih tinggi. Selain itu, pertananam campuran dengan tanaman leguminosa dapat menekan gulma dan meningkatkan kesuburan tanah. Legum termasuk dicotyledoneus dimana embrio mengandung dua daun biji cotyledone. 

Famili legume dibagi menjadi tiga grup sub famili yaitu mimosaceae, tanaman kayu dan herba dengan bunga reguler. Tanaman kayu dan herba dengan ciri khas bunga berbentuk kupu-kupu, kebanyakan tanaman pakan ekonomi penting termasuk dalam grup papilionaceae. Legum yang ada mempunyai siklus hidup secara annual, binial atau perennial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun