Mohon tunggu...
Aditya Agung
Aditya Agung Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Gabut yang sedang belajar menulis

Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA - Ilmu Komunikasi - 20107030093

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Imunisasi pada Anak dan Kenali Jenis-jenis Imunisasi

30 Juni 2021   17:33 Diperbarui: 30 Juni 2021   17:59 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: alodokter.com

Usia 18-24 bulan: 1 dosis DPT, hepatitis B, HiB, dan campak/MR

Kelas 1 SD/sederajat: 1 dosis campak dan DT

Kelas 2 dan 5 SD/sederajat: 1 dosis Td


Mengenai cakupan vaksinasi, data dari Kementerian Kesehatan, sekitar Indonesia menerima vaksinasi dasar di 2017. Angka tersebut masih sedikit di bawah target renstra 2017 yaitu 92%. Sembilan belas dari 34 provinsi di Indonesia juga gagal memenuhi tujuan rencana strategis. Papua dan Kalimantan Utara menempati peringkat terendah dengan kinerja di bawah 70%.

Berdasarkan data tersebut juga diketahui bahwa hampir 9% atau lebih dari 400.000 anak di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Dalam hal perlindungan vaksinasi lanjutan, persentase anak usia 12-24 bulan yang menerima vaksin DPTHBHiB pada tahun 2017 mencapai sekitar 63 persen. Ini melebihi target strategis 2017 sebesar 45 persen. Sementara itu, proporsi anak yang mendapat vaksin campak/MRI pada tahun 2017 naik menjadi 62 persen, angka yang masih jauh dari target 92 persen dari rencana strategis tahun 2017.

Selain jenis vaksin di atas Vaksin COVID19 juga sedang dikembangkan dan dipelajari. Perlu dicatat bahwa vaksinasi tidak menawarkan perlindungan 100% untuk anak-anak.
.anak yang sudah divaksinasi masih bisa terkena penyakit, tetapi kemungkinannya jauh lebih rendah, hanya 5- 15 persen

Efek samping vaksinasi
Vaksinasi dapat disertai dengan efek samping atau kejadian pasca-imunisasi (KIPI), termasuk demam ringan hingga tinggi, nyeri dan pembengkakan di tempat suntikan, dan iritabilitas ringan.

Jika anak Anda mengalami KIPI seperti di atas, Anda dapat memberikan kompres hangat dan antipiretik setiap 4 jam. Cukup memakai pakaian ringan tanpa menutupi diri. Juga beri dia ASI lebih sering, bersama dengan nutrisi tambahan dari buah-buahan. dan susu nabati Jika kondisi tidak membaik, segera konsultasikan ke dokter.

Selain reaksi yang disebutkan di atas, beberapa vaksin dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah termasuk kejang. Namun, efek samping ini relatif jarang terjadi. Penting untuk diingat bahwa manfaat vaksinasi pada anak-anak lebih besar daripada kemungkinan efek sampingnya.

Penting untuk memberi tahu dokter jika anak pernah mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin untuk menghindari reaksi berbahaya yang dapat disebabkan oleh pemberian vaksin berulang kali.15 persen, yang bukan berarti vaksinasi gagal, tetapi karena perlindungan vaksinasi sekitar 80-95 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun