Sontak aku kaget dengan pertanyaan ibu,dan lansung menatap ibu, "Oh sudah matang ya bu masakannya?" Sambil duduk di meja makan. Ibu menatap dengan dalam wajahku dengan raut wajah nya yang aneh,seolah ia ingin menerka apa saja yang telah terjadi dalam hidup ku. Selang beberapa waktu ibu pamit untuk sholat
"Duluan saja makannya,Ibu mau sholat Dzuhur dulu"
Dalam langkahnya menyusuri sekat rumah aku mendengar jelas perkataan ibu yang membuat aku lebih menghargai makna sesuatu hal.
"Silahkan dimakan lukanya"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H