Mohon tunggu...
Aditya Agam
Aditya Agam Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya merupakan salah satu mahasiswa disalah satu kampus di bumi Minangkabau, yakni kota Padang Sumatera Barat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Memasak Luka

9 September 2023   17:59 Diperbarui: 9 September 2023   18:12 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Ah, Ibu norak sekali berlagak puitis."

"Menurut mu puisi yang bagus harus seperti apa? Yang se-Sapardi?"  Jawab ibu sedikit kesal.

"Kamu selalu melihat rata kemampuan orang berekspresi tanpa melihat adanya perbedaan."

Aku merasa sedikit terpukul dengan ucapan itu dan memilih diam sembari menghirup aroma masakan itu.

"Bawang ini.Apa kamu tahu bagaimana bawang ini menjadi luka?, bagaimana jerihnya petani bawang menanam hingga panen, yang kemudian  berlutut di hadapan para tengkulak saat dirampas hasil panennya dan pulang membawa omong kosong di tangannya?"

 "Bagaimana dengan nasi, dan hal lainnya?. Semuanya kita dapatkan dari luka dengan berbagai ceritanya masing-masing. Dari luka yang bapak mu rasakan dalam pekerjaannya hingga bisa kita rasakan." Kata Ibu sambil terus memasak,

 "Jadi berdoa lah kamu sebelum makan sebagai bentuk penghargaan terhadap semua luka dan semua proses yang masuk ke dalam mulut dan perutmu."

"Apa untungnya bagiku berpikir seperti itu?"

"Agar kamu bisa berbicara tanpa harus membanting pintu lagi seperti waktu itu."

Setelah mendengar jawaban Ibu, aku dilanda kesal dan sedih, dimana aku tidak tahu mana yang lebih dominan. Yang jelas aku hanya ingin makan masakan Ibu. Sambil menyalakan rokok kedua.

"Hei!, Ini makan dulu. Ada apa disana,dari tadi hanya melihat kesana?, Kamu sedih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun