Mohon tunggu...
Aditya Putri Sholikhat
Aditya Putri Sholikhat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuju Rumah: Belajar dalam Perjalanan

10 Januari 2024   19:44 Diperbarui: 10 Januari 2024   22:31 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang mahasiswa adalah impian setiap orang, termasuk saya. Alhamdulillah saya bisa mendapat kesempatan menjadi seorang Mahasiswa di salah satu kampus favorit Sumatera Barat, yaitu Universitas Andalas. Seperti mahasiswa pada umumnya yang jauh dari kampong halaman, ini adalah kali pertama saya merantau, tinggal jauh dari orang tua. Karena Merantau tentu diperlukan kendaraan untuk pergi ke kampus. 

Dan pada saat itu, orang tua saya membawakan motor (supra) ke padang untuk bisa saya gunakan.Pengalaman pertama, ketika mengendarai motor di kota rasanya membuat takut. Karena banyak pengendara motor yang kebut-kebutan di jalan, saling menyalip dan sebagainya. Namun lama-kelamaan hal itu m,enjadi hal yang biasa.

Pada saat itu, liburan semester, banyak mahasiswa yang pulang kampong, termasuk saya. Awalanya saya ingin pulang kampong dengan menggunakan motor. Namun, atas perseujuan orang tua saya disuruh mencoba atau belajar menggunakan sepeda motor saat pulang kampung. Selain itu juga, motor tersebut merupakan satu-satunya motor yang paling bagus yang ada di rumah maka, diminta untuk dibawa pulang agar ketika di rumah bisa kemanapun menggunakan motor tersebut.

Maka atas izin orang tua, saya pulang menggunakan motor bersama dengan salah satu teman yang juga satu desa dan kuliah di Padang. Vina dan Riska namanya, mereka kebetulan merupakan kakak senior saya di sekolah dulu. Pdan saat ini mereka menempuh pendidikan di Universitas Negeri Padang.

Pada saat itu, yang terbayang oleh saya ketika akan pulang adalah jalan di Sitinjau lauik. Membayangkan bagaimana curamnya tanjakan itu ditambah dengan motor gigi, membuat hati takut dan resah. Suatu hari, saya pernah bertanya kepada senior saya tersebut:

'bagaimana perjalanan pulang kampung dengan menggunakan motor, mbak?, apa nggak ngeri melewati jalanan di Sitinjau lauik?, apakah tidak cape?'

' awalnya ngeri, tapi karena suda biasa jadi sekarang tidak lagi, tetapi kalau berangkat dari Padang kita harus dari pagi, karena kalau tidak nanti di Sitinjau macet, jadi kita susah. Cape sih, pasti. Tapi kan kalau naik motor, kita bisa berhenti kapan saja'. Katanya

'berapa jam perjalanan sampean pertama kali mbak? Dari jam berapa sampai jam berapa?'

'sekitar 5-7 jam-an, ya, aku waktu itu dari jam 07.00 sampai jam 12.00 WIB'.

'wihh, cepet banget mbak, apakah ada istirahat, makan?'

'istirahat ada, ya, di pom bensin sama di kiliran joa biasanya. Tetapi untuk makan tidak'.

'wow. Kuat ya mbak'

'hehe'

Begitulah kira-kira pertanyaan saya pada waktu itu. Dan pada saat pertama kali mencoba. Berangkat dari rumah pagi sekitar jam 07.00 WIB. Diperjalanan rasanya deg-degan bangeeeet. Pas udah di Sitinjau, di tanjakan yang palin tinggi itu, saya harus benar-benar mengatur gigi pada motor saya. Dann... pada saat di atas motor saya hampir nggak bisa jalan. 

Digas pentok' tetapi motor jalannya sangat lambat. Untungnya, pada saat itu, karena masih pagi jalanan tidak ramai. Takut, khawatir, resah, dan gelisah, itulah yang saya rasakan. Namun, setelah ditakutkan dengan sensasi di Sitinjau Lauik rasa tersebut terbayarkan saat sampai di atas, di Solok tepatnya di daerah Gunung Talang. 

Di sana tempatnya begitu indah, desa asri, ada tanaman sayur-sayuran, kemudian terlihat bukit-bukit, ditambah dengan suasana dingin Solok, membuat hati tenang ketika melewatinya. Timbul rasa speechless 'ternyata ada daerah yang seperti ini di Sumatera Barat ini'.

Dalam perjalanan selama kurang lebih 6 jam, saya dan kakak senior saya, kami berhenti sebanyak dua kali, pertama untuk mengisi bensin. Biasanya kami mengisi bensin di Sijunjung dan istirahat sebentar. 

Lalu lanjut lagi, dan istirahat di Kiliran Jao. Oh iya, adapun bensin yang kami habiskan adalah sebanyak 2 kali full-teng. Dari awal berangkat itu Full, kemudian di Jalan mengisi lagi satu kali. Dan seperti yang telah saya tanyakan pada senior di atas. Kamu benar-benar tidak berhenti untuk makan.

Dan satu hal lagi yang menjadi pengetahuan baru ketika perjalanan tersebut yaitu, ternyata daerah yang paling jauh atau yang paling panjang di lewati dari Padang Ke Dharmasraya adalah daerah Sijunjung. Sampai satu jam perjalanan masih belum habis Sijunjung, dan jalanan yang paling dikit atau paling pendek kami lewati adalah jalanan daerah Sawahlunto. 

Adapun selama diperjalanan, tentu tidak hanya saya dan senior saya tersebut. Kamu bertemu banyak orang, banyak juga mahasiswa yang pulang ke kampungnya dengan menggunakan sepeda motor. Ada juga yang pergi ke Padang dengan menggunakan sepeda motor. Bahkan, tak jarang ada sekumpulan anak-anak motor yang lewat.

Sedikit cerita, pada saat pertama kali pulang ke kampung tersebut, kami sempat salah jalan ketika di Solok. Di lampu merah pertanayang seharusnya kami masih lurus, tetapi kamu malah belom kanan. Awalnya kami ragu, tetapi kemudian kami tetap lanjut. Di tengah perjalanan kami memutuskan untuk mencari di google map, dan akhirnya sadar bahwa salah jalan, kami pun kembali ke lampu merah dan belok kanan, sesuai jalan awal. Bahkan, di jalan tersebut saya sempat 'menyerempet' motor orang lain, tapi alhamdulillah-nya masih aman. Namun, dengan adanya nyasar tersebut, menjadi pembelajaran buat kami sehingga kami tidak salah jalan lagi.

Itulah pengalaman yang menurut saya menegangkan. Selain itu, ini adalah perjalanan terjauh saya menggunakan motor dan itu terjadi berulangkali setiap semester. Terhitung sudah 3 kali saya melakukan perjalanan Padang-Dharmasraya, atau Dharmasraya ke Padang. Semoga pengalaman ini, dapat menjadi pembelajaran bagi pembaca catatan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun