KASUS PENGEROYOKAN DI TUNJUNGAN PLAZA
Maraknya pengeroyokan suatu ormas kepada suatu individu sering terjadi apalagi,suatu organisasi silat yang bisa dibilang lumayan terkenal,nama organisasi tersebut tercoreng hanya gara-gara beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab,kejadian terjadi didaerah tunjukan plaza di Surabaya.
Para gerombolan pemuda menganiaya 4 pemuda lain di Jalan Tunjungan Surabaya. Pengeroyok merupakan anggota salah satu perguruan silat. Aksi mereka terekam kamera pengunjung dan petugas Command Center (CC) Surabaya.
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di berita,ada 4 orang yang menjadi korban pengeroyokan itu. Mereka menjadi sasaran pengeroyokan di Jalan Tunjungan dan Gubernur Suryo, Surabaya. Peristiwa itu terjadi dini hari tadi.
Aksi pengeroyokan itu sempat terabadikan kamera dari petugas BPBD Linmas yang bertugas di sekitar lokasi. Rekaman tersebut pun diunggah di akun resmi Instagram milik CC 112 dengan durasi 45 detik.
"Menurut keterangan saksi di lokasi sebelumnya sedang berjalan di gubernur suryo, tiba-tiba sekitar 100 orang gerombolan muda-mudi tidak dikenal melakukan pengeroyokan 2 orang, kronologi yang sama juga terjadi di jalan tunjungan" tulis akun  @call112 Surabaya.
Sementara itu, Kapolsek Genteng Kompol Bayu Halim memastikan pihaknya telah menerima informasi pengeroyokan itu. Dia juga memastikan bahwa gerombolan pemuda itu berasal dari salah satu perguruan silat.
"Iya sudah termonitor, dari kelompok salah satu perguruan silat," kata Bayu saat dikonfirmasi detikJatim, Senin (15/1/2024) pagi.
ADA JUGA KESAKSIAN DARI WARGA SEKITAR
Terungkap kesaksian warga soal insiden pengeroyokan pengunjung Jalan Tunjungan Surabaya pada Minggu (14/1/2024) malam. Video kejadian ini viral di media sosial.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, akibat dari pengeroyokan di Jalan Tunjungan tersebut dua orang laki-laki yang merupakan pengunjung mengalami luka bacok pada kepala dan lebam pada wajah. Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kesaksian Warga Soal Pengeroyolan di Jalan Tunjungan Surabaya, Pelaku Beratribut Perguruan Silat.
Mereka, laki-laki berinisial AY (21) warga Jombang, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala selebar lima sentimeter, kemudian luka sobek pada leher, dan luka sobek pada belakang telinga kiri. Kemudian, laki-laki berinisial SHY (19) warga Ngagel Rejo, Wonokromo, Surabaya, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala sisi kanan, selebar tiga sentimeter.
Pria berinisial EY menjadi salah satu saksi yang sempat menyaksikan insiden pengeroyokan tersebut. Bagaimana tidak, tempat si korban dihajar dan diseret hingga berdarah-darah, terjadi tepat di depan toko tempatnya bekerja.
DAN JUGA KESAKSIAN DARI POLISI
Terdapat dua penggalan momen kejadian berbeda, namun digabungkan menjadi satu video yang utuh.Momen video bagian depan merekam momen puluhan orang berpakaian beratribut serba warna hitam, sedang mengeroyok satu orang pemuda bertubuh kurus.
Massa tersebut tampak memakai jaket sweater hoodie warna hitam beratribut logo identik kelompok pencak silat pada bagian punggungnya.
Beberapa diantaranya mereka tampak masih mengenakan helm separuh kepala (half face). Dan beberapa orang lainnya, tidak memakai helm. Mereka tampak seperti sedang fokus menghakimi seorang pemuda berkaus oblong hitam dan bercelana hitam yang tampak terkapar depan emperan sebuah toko sepatu di ruas jalan tersebut.
Ada beberapa orang bagian dari massa tampak mengayunkan sebuah benda digenggaman tangannya tepat mengenai tubuh si pemuda yang menjadi korban pengeroyokan tersebut. Dan, anehnya, tampak pula ada salah seorang bagian massa, berupaya melucuti atau melepas kaus yang dikenakan si korban, lalu mengambilnya, dan berlarian menjauh seraya menenteng kaus tersebut ke arah kerumunan massa di belakangnya.
"2 kejadian pengeroyokan terjadi dini hari tadi yaitu di jalan tunjungan dan Gubernur Suryo, dari kejadian tersebut 4 prang alami luka-luka," tulis narasi unggahan akun @call112surabaya seperti dilihat berita yang beredar. Sementara itu, saksi mata karyawan toko berinisial EW mengatakan, insiden pengeroyokan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, pada Minggu (14/1/2024).
Saat itu, operasional toko sepatu yang dikelolanya sudah tutup. Hanya saja, ia masih berada di dalam ruang kerja toko untuk merampungkan sejumlah berkas pembukuan. Namun, ditengah lembur, EW mengaku mendengar suara gaduh berisik dan benturan keras pada lapisan gulungan besi pintu penutup (rolling door) depan tokonya.
KESIMPULAN
Kejadian tersebut telah merugikan suatu individu dan juga nama organisasi,dari sang korban pasti dirugikan dan juga Masyarakat sekarang menjadi was-was jika mendengar atau melihat sekelompok pemuda.Solusi dari kejadian tersebut polisi harus lebih sering-sering lagi untuk mengawasi Masyarakat atau suatu oknum yang berpotensi membahayakan Masyarakat sekitar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H