Mereka, laki-laki berinisial AY (21) warga Jombang, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala selebar lima sentimeter, kemudian luka sobek pada leher, dan luka sobek pada belakang telinga kiri. Kemudian, laki-laki berinisial SHY (19) warga Ngagel Rejo, Wonokromo, Surabaya, mengalami luka robek pada bagian belakang kepala sisi kanan, selebar tiga sentimeter.
Pria berinisial EY menjadi salah satu saksi yang sempat menyaksikan insiden pengeroyokan tersebut. Bagaimana tidak, tempat si korban dihajar dan diseret hingga berdarah-darah, terjadi tepat di depan toko tempatnya bekerja.
DAN JUGA KESAKSIAN DARI POLISI
Terdapat dua penggalan momen kejadian berbeda, namun digabungkan menjadi satu video yang utuh.Momen video bagian depan merekam momen puluhan orang berpakaian beratribut serba warna hitam, sedang mengeroyok satu orang pemuda bertubuh kurus.
Massa tersebut tampak memakai jaket sweater hoodie warna hitam beratribut logo identik kelompok pencak silat pada bagian punggungnya.
Beberapa diantaranya mereka tampak masih mengenakan helm separuh kepala (half face). Dan beberapa orang lainnya, tidak memakai helm. Mereka tampak seperti sedang fokus menghakimi seorang pemuda berkaus oblong hitam dan bercelana hitam yang tampak terkapar depan emperan sebuah toko sepatu di ruas jalan tersebut.
Ada beberapa orang bagian dari massa tampak mengayunkan sebuah benda digenggaman tangannya tepat mengenai tubuh si pemuda yang menjadi korban pengeroyokan tersebut. Dan, anehnya, tampak pula ada salah seorang bagian massa, berupaya melucuti atau melepas kaus yang dikenakan si korban, lalu mengambilnya, dan berlarian menjauh seraya menenteng kaus tersebut ke arah kerumunan massa di belakangnya.
"2 kejadian pengeroyokan terjadi dini hari tadi yaitu di jalan tunjungan dan Gubernur Suryo, dari kejadian tersebut 4 prang alami luka-luka," tulis narasi unggahan akun @call112surabaya seperti dilihat berita yang beredar. Sementara itu, saksi mata karyawan toko berinisial EW mengatakan, insiden pengeroyokan tersebut terjadi sekitar pukul 23.30 WIB, pada Minggu (14/1/2024).
Saat itu, operasional toko sepatu yang dikelolanya sudah tutup. Hanya saja, ia masih berada di dalam ruang kerja toko untuk merampungkan sejumlah berkas pembukuan. Namun, ditengah lembur, EW mengaku mendengar suara gaduh berisik dan benturan keras pada lapisan gulungan besi pintu penutup (rolling door) depan tokonya.
KESIMPULAN
Kejadian tersebut telah merugikan suatu individu dan juga nama organisasi,dari sang korban pasti dirugikan dan juga Masyarakat sekarang menjadi was-was jika mendengar atau melihat sekelompok pemuda.Solusi dari kejadian tersebut polisi harus lebih sering-sering lagi untuk mengawasi Masyarakat atau suatu oknum yang berpotensi membahayakan Masyarakat sekitar