Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Teknologi Tidak Bisa Meniadakan Bencana, tapi Mampu Mengurangi Dampak dari Bencana

22 Agustus 2024   07:53 Diperbarui: 22 Agustus 2024   08:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Bencana seolah menjadi bagian tak terpisahkan dari Sejarah umat manusia. Dari jaman Nabi Nuh hingga sekarang, berbagai macam bencana telah menimpa umat manusia. Dari skala yang mengakibatkan korban jumlah sedikit hingga yang menelan korban hingga ratusan ribu orang.

Begitu akrabnya umat manusia dengan bencana, membuat umat manusia berpikir, dan berusaha untuk mengurangi dampak bencana hingga kalau bisa mencegah terjadinya bencana . Dari berbagai upaya menghindari bencana tersebut , yang paling berperan adalah kehadiran teknologi.

Teknologi telah menjadi alat yang sangat penting dalam upaya mengurangi dampak bencana alam, namun penting untuk disadari bahwa teknologi bukanlah solusi untuk meniadakan bencana itu sendiri. Bencana alam, seperti gempa bumi, tsunami, dan badai, merupakan fenomena alam yang tidak dapat dicegah. 

Meskipun teknologi dapat membantu kita memitigasi risiko dan meminimalkan kerugian, ia tidak dapat sepenuhnya menghilangkan ancaman bencana dari kehidupan kita.

Salah satu contoh di mana teknologi telah berperan signifikan adalah dalam pengembangan sistem peringatan dini untuk bencana alam. Misalnya, di Jepang, teknologi seismograf canggih memungkinkan pendeteksian gempa beberapa detik sebelum terjadi. 

Sistem ini memberikan peringatan kepada masyarakat sehingga mereka dapat segera mencari tempat berlindung, yang terbukti menyelamatkan banyak nyawa selama gempa besar. 

Namun, meskipun teknologi ini efektif dalam memberikan waktu tambahan untuk bertindak, ia tidak dapat menghentikan gempa itu sendiri atau menghentikan tsunami yang mungkin menyusul. Bencana tetap terjadi, dan kerusakan serta korban tetap ada, meskipun dalam skala yang lebih kecil.

Teknologi juga berperan penting dalam mitigasi dan penanganan pasca-bencana. Teknologi drone, misalnya, digunakan untuk menilai kerusakan secara cepat setelah bencana terjadi, memungkinkan tim penyelamat untuk mengidentifikasi area yang paling membutuhkan bantuan. 

Selain itu, teknologi bangunan tahan gempa telah membantu mengurangi jumlah korban jiwa di wilayah-wilayah rawan gempa, seperti di Chili dan California. 

Namun, meski bangunan ini dirancang untuk menahan guncangan, mereka tidak bisa sepenuhnya mencegah kerusakan atau keruntuhan total jika gempa yang terjadi cukup kuat. Ini menegaskan bahwa meskipun teknologi dapat mengurangi dampak, ia tidak dapat sepenuhnya meniadakan konsekuensi dari bencana alam.

Pada akhirnya, teknologi harus dipandang sebagai alat untuk mengurangi risiko, bukan sebagai solusi akhir yang menghilangkan bencana. Bencana alam adalah bagian tak terpisahkan dari dinamika bumi yang kita huni, dan upaya manusia untuk hidup berdampingan dengan alam yang terkadang tidak dapat diprediksi adalah kenyataan yang harus kita terima. 

Yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan teknologi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mitigasi, dan respons terhadap bencana, sehingga kita dapat melindungi lebih banyak nyawa dan mengurangi kerugian materi.

Secara keseluruhan, meskipun teknologi memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak bencana alam, kita harus realistis dalam mengakui keterbatasannya. Bencana alam akan terus terjadi, dan teknologi tidak dapat menghentikannya. 

Namun, dengan penggunaan yang bijak dan strategis, teknologi dapat menjadi alat yang ampuh untuk meningkatkan keselamatan manusia dan memperkuat ketahanan masyarakat terhadap bencana yang tak terhindarkan.

Teknologi juga jangan membuat manusia jumawa. Merasa mampu mengatasi semua bencana. Karena bencana terkadang bentuk teguran Tuhan agar manusia menyadari  kelemahannya. Makanya bentuk dan  skala bencana  seperti mengikuti perkembangan kemampuan yang dicapai umat manusia dalam  menggunakan potensi  akalnya.

Dan satu kelemahan yang masih melekat dari teknologi adalah dalam beberapa hal, teknologi belum bisa memastikan sebuah bencana kapan akan terjadi. Teknologi masih lebih banyak memberikan informasi mengenai potensi sebuah bencana akan terjadi. Seperti potensi ancaman bencana gempa megathurst yang mengancam pulau Jawa akhir-akhir ini.

Karena pada dasarnya , sebuah bencana hadir untuk menyadarkan umat manusia bahwa ada kekuatan yang maha mengatur alam ini. Dan disadari atau tidak kedekatan kita dengan sang maha pengatur ini, berperan penting dalam kehadiran sebuah bencana. Semoga kita semua dijauhkan dari segala bentuk bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun