Usaha usaha demokrasi yang hanya mengejar demokrasi prosedural, sebenarnya tidak apa apa, menjadi suatu proses yang wajar. Sebagai bunga-bunganya demokrasi. Namun dengan catatan pihak yang berjuang dan concern untuk demokrasi yang substansial harus tetap bersuara. Bukan diam dan tak peduli. Karena nilai yang baik harus diperjuangkan bukan datang dengan sendirinya.
Sebenarnya bukan karena penganut demokrasi prosedural yang lebih dominan ketika akhirnya mereka memenangkan dalam pemilihan pemimpin suatu negara, namun disebabkan orang-orang baik yang memperjuangkan nilai nilai luhur suara rakyat suara Tuhan tidak bergerak dan berjuang demi tegaknya sistem demokrasi yang sebenarnya. Dan demokrasi yang seperti inilah yang banyak dipraktekkan  negara=negara  di dunia. Pertanyannya sekarang , apakah negara kita termasuk di dalamnya ?
Bagaimanapaun juga, Demokrasi harus diakui adalah sistem terbaik untuk menentukan seorang pemimpin, dimana suara atau kehendak rakyat terakomodir dengan baik. Namun disaat yang sama demokrasi belum bisa menjamin terlahirnya pemimpin terbaik, karena dengan sistem penentuan keputusan berdasarkan suara terbanyak memungkinkan lahirnya pemimpin dengan suara terbanyak lewat sebuah proses manipulasi dan pengkondisian suara pemilih sesuai tujuan atau kepentingan tertentu .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H