Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Sunrise, Earthrise dan Pale Blue Dot

17 Maret 2024   07:17 Diperbarui: 17 Maret 2024   07:26 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah keindahan bumi, dilihat dari angkasa antara bulan dan matahari. Keindahan bumi yang dilihat dari jarak yang berbeda. Jarak yang lebih jauh, puluhan ribu kilometer di atas permukaan bumi. Suatu tempat yang hanya bisa dicapai dengan pesawat atau wahana antariksa sebagai buah kemajuan teknologi luar angkasa.

PALE BLUE DOT

Pale blue Dot . Titik biru pucat di alam semesta . Titik  sangat kecil dari luas bentangan alam semesta yang sangat luas. Itulah pemandangan wajah bumi, tempat kita berpijak. Pemandangan bumi dari tempat , dengan jarak milyaran  kilometer dari bumi. Dari sebuah tempat di titik terluar tata surya. Suatu tempat dimana  manusia belum menggapainya kecuali dengan wahana antariksa. Pemandangan yang menyadarkan ummat manusia tentang keberadaan dirinya dihadapan kemahabesaran Tuhan. Yang telah menciptakan alam semesta yang maha luas.

Bumi hanyalah satu titik , dan tempat tinggal kita hanyalah sudut yang sangat kecil di titik itu. Ternyata luas keseluruhan bumi, yang bagi kita tampak tak berujung, bila dibandingkan dengan luasnya alam semesta, hanya setara satu titik kecil.

Pemandangan itu diambil oleh sebuah wahana antariksa yang bergerak dengan kecepatan 60,000 km per jam. Wahana yang sedang bergerak menjauhi matahari, segera mengarahkan camera cameranya setelah mendapat perintah dari bumi. Dan segera mengirimkan hasil jepretannya  ke bumi melalui gelombang radio yang berjarak sekitar 6 milyar kilometer dari Bumi.

Keindahan yang belum bisa dipandang langsung oleh umat manusia. Baru wahana  antariksa tak berawak yang dilengkapi kamera canggih ynag mampu mengabadikannya dalam gambar yang kemudian dikirim ke manusia di bumi.

Tuhan telah menciptakan keindahan. Keindahan keindahan itu untuk dinikmati , Siapa yang harus menikmati, tentu kita ummat manusia, makhluk dengan anugerah penciptaan paling sempurna.

Bila sunrise sudah menjadi hal biasa yang sehari hari dapat kita nikmati, tentu earthrise juga perlu dinikmati. Dan bila melihat kondisi bumi yang makin rentan bencana dan terbatas sumber dayanya untuk mendukung kehidupan umat manusia di atasnya   , maka migrasi ke luar angkasa menjadi hal yang harus dikembangkan di masa depan, Dan bila proses migrasi umat manusia ke planet Mars sudah menjadi makin berkembang maka , earthrise akan menjadi keindahan yanag bisa dinikmati oleh semakin banyak orang.

Dan bila rasa penasaran umat manusia makin tumbuh , maka pencapaian teknologi untuk menggapai planet planet di tatasurya menjadi hal yang akan terjadi. Dan suatu saat nanti, akan ada manusia pertama yang dapat menyaksikan langsung pale blue dot. Titik Biru pucat ,pemandangan bumi dilihat dari titik terluar tatasurya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun