Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ajaran Agama dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Gen dalam Tubuh

27 Februari 2023   07:39 Diperbarui: 27 Februari 2023   07:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tuhan itu maha adil. Sebagai wujud keadilan-Nya adalah memberikan anugerah kepada manusia dengan bekal yang sama untuk menggapai sukses di dunia. Siapa yang dapat mengelola dan mengembangkan bekal itu dengan baik maka , kesuksesan akan menjadi haknya. Sementara yang tidak mampu mengembangkan potensinya akan menemui kegagalan.

Bekal yang diberikan kepada umat manusia itu berbentuk genom dalam sel. Genom adalah kumpulan instruksi genetik yang diberikan Tuhan kepada semua manusia sebagai modal untuk menentukan ciri-ciri fisik dan sifat-sifat lainnya. 

Genom ini memberikan informasi penting tentang warisan genetik yang diterima dari orang tua, termasuk potensi kesehatan, bakat, dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu. 

Sebagai makhluk yang memiliki genom, manusia memiliki tanggung jawab untuk merawat dan menjaga kesehatannya, serta memanfaatkan potensi yang diberikan Tuhan dengan sebaik-baiknya. Dan perangkat yang dapat digunakan untuk fungsi kontrol tersebut adalah akal manusia.

Blueprint Kehidupan Manusia 

Umat manusia terus berkembang menuju kepada kesempurnaan bentuk fisiknya. Bentuk fisik yang menjadi bentuk paling ideal dalam mendukung kehidupannya di dunia. Secara fisik memang manusia mengalami evolusi dari bentuk awal menjadi bentuk terbaik saat ini.

Meski secara visual fisik terus mengalami perkembangan namun sebenarnya inti dari kehidupan yang menyusun tubuh  manusia tidak mengalami perubahan. Karena dari pertama kali penciptaan manusia pertama di dunia sampai sekarang ada yang tidak berubah yaitu informasi genetik yang dibawa ummat manusia .

Informasi genetik yang merupakan bekal pemberian Tuhan untuk ummat manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Bekal sama yang diberikan kepada seluruh ummat manusia di dunia. Bekal yang menjadi modal dasar yang diberikan secara adil oleh Tuhan kepada seluruh umat manusia. 

Bekal yang yang memberikan kemungkinan atau potensi  yang sama.  Inilah yang namanya ketentuan ( Qadha )  atau takaran yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Ini pula yang disebut sebagai blueprint kehidupan manusia , yang mengatakan semua yang akan terjadi terhadap umat manusia  telah ditentukan oleh Tuhan.

Semua Manusia Punya Potensi Sukses Sama

Dengan ketentuan  Tuhan dalam bentuk potensi  kemungkinan yang sama, maka kemampuan menggunakan akal dan budi yang akan menjadi kunci kemana seorang hamba akan berakhir . Apakah dalam takdir kesuksesan dan kebahagiaan atau  dalam takdir kegagalan dan penderitaan.

Meskipun setiap manusia memiliki jumlah genom yang sama, namun kemampuan mengembangkan potensi yang dimiliki akan menjadi kunci keberhasilan. Tuhan memberikan bekal yang sama dalam bentuk instruksi genetik pada setiap manusia, namun bagaimana manusia memanfaatkannya akan menentukan hasil yang dicapai. 

Setiap individu memiliki potensi yang berbeda-beda, dan kemampuan untuk mengembangkan potensi tersebut secara maksimal akan menentukan keberhasilannya dalam hidup.

Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan kualitas pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan mengembangkan potensi tersebut. Dengan mengembangkan potensi secara maksimal, setiap individu akan dapat meraih kesuksesan sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.

Yang Mempengaruh Nyala Padam Gen Blue print Manusia

Blueprint mnauisa dalm bentuk informasi genetik yang dibawa manusia sejak lahir, dpengaruhi tiga faktor yang dominan yaitu Pikiran, Psikologi dan Lingkungan. Pikiran dan psikologi bersumber dalam diri atau faktor internal , sementara  lingkungan merupakan faktor eksternal.  Untuk mendapatkan  output yang paling maksismal maka dibutuhkan sinergi secara seimbnag dari dua faktor tersebut.

Lingkungan memiliki peran penting dalam mempengaruhi blue print atau pola dasar manusia. Lingkungan tempat seseorang tinggal dan tumbuh berkembang dapat memengaruhi ekspresi gen dalam tubuh manusia. 

Faktor lingkungan seperti pola makan, pola tidur, kebiasaan olahraga, dan paparan bahan kimia beracun dapat mempengaruhi kesehatan dan genetika seseorang. Selain itu, faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi perkembangan otak dan kemampuan belajar, seperti lingkungan keluarga dan pendidikan yang diterima. 

Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan diri, dan memilih lingkungan yang sehat dan kondusif untuk memaksimalkan potensi genetik yang dimiliki.

Psikologi merupakan faktor penting yang mempengaruhi blue print gen manusia. Pola pikir, perilaku, dan pengalaman emosional dapat memengaruhi ekspresi gen dalam tubuh manusia. 

Misalnya, pola pikir yang positif dapat memengaruhi kesehatan dan kebugaran fisik dan mental seseorang, sementara stres dan depresi dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kesehatan secara keseluruhan. 

Selain itu, pengalaman emosional dan kondisi psikologis selama kehamilan juga dapat memengaruhi perkembangan janin. Sebagai contoh, tekanan mental yang berat dan paparan zat-zat berbahaya pada ibu hamil dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan bayi yang dikandungnya. 

Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan kondisi psikologis dan emosionalnya, serta menjaga lingkungan yang kondusif untuk kesehatan mental dan perkembangan genetik yang optimal.

Pikiran merupakan faktor yang sangat mempengaruhi blue print manusia. Pikiran yang positif dapat memicu pelepasan hormon yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Sebaliknya, pikiran yang negatif dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental serta memperburuk kondisi penyakit. Selain itu, pikiran juga dapat memengaruhi pola tidur dan kebiasaan makan yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Pikiran yang tenang dan positif juga dapat memengaruhi kemampuan belajar dan kreativitas seseorang. 

Oleh karena itu, manusia harus memperhatikan kualitas pikirannya, menjaga pikiran yang positif dan sehat, serta memperkuat pola pikir yang dapat memaksimalkan potensi genetik yang dimiliki.

Ajaran Agama  Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Gen 

Ada sebuah fakta, bahwa ajaran agama ternyata sangat berperan dalam menjaga lingkungan kinerja tetap terjaga. Fakta ini semakin menguatkan bahwa , Tuhan melengkapi makhluk ciptaan-Nya dengan buku petunjuknya. Petunjuk yang diberikan,  untuk mendukung kehidupan umat manusia bahkan ketika karunia akal belum mampu menemukannya.

Hampir semua agama mengajrakn kebaikan. Dan ajaran agama yang sangat mempengaruhi kondisi lingkungan gen, adalah niat tulus, sukur dan sabar. Niat sebagai pondasi sebelum melangkah mengerjakan sesuatu. 

Syukur sebagai sikap berterima kasih dan menghargai semua kebaikan pemberian Tuhan. Sementara sabar menjadi sikap untuk menempatkan segala sesuatu yang terjadi pada tempatnya. Menerima konsekwesni dari sebuah usaha atau perjungan , yang akan selalu memiliki dua akhir, yaitu berhasil  atau gagal.

Niat yang tulus dalam  menjalankan semua aktifitas  dapat menjadi faktor penting dalam memelihara kinerja gen agar tetap maksimal. Niat yang tulus akan menjadi pondasi yang kuat karena disertai tujuan untuk kebaikan sesama sekaligus sebagai pengakuan  terhadap keberadaan  Tuhan.

Dengan niat yang tulus, manusia akan lebih peduli terhadap kesehatan dan memperhatikan asupan nutrisi, pola tidur, dan olahraga yang dapat mempengaruhi kinerja gen. 

Selain itu, niat yang tulus juga dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku yang positif, seperti menghindari kebiasaan merokok atau minum alkohol yang dapat memengaruhi kinerja gen dan meningkatkan risiko penyakit. 

Dengan menjaga kinerja gen tetap maksimal, manusia dapat mencapai potensi genetik yang optimal dan mencegah risiko penyakit atau kondisi kesehatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup

Rasa syukur dapat menjadi faktor penting dalam memelihara kinerja gen agar tetap maksimal. Terutam rasa  syukur terhadap semua kebaikan yang telah dianugerahkan Tuhan. 

Dengan memiliki rasa syukur, manusia akan lebih memperhatikan kesehatan dan merawat tubuh dengan baik, seperti dengan mengonsumsi makanan sehat dan melakukan aktivitas fisik yang teratur. Selain itu, rasa syukur juga dapat membantu mengurangi stres dan memperkuat sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kinerja gen dan mencegah risiko penyakit.

Dengan memiliki rasa syukur, manusia akan lebih terbuka untuk mempelajari hal-hal baru, mencari solusi untuk masalah kesehatan, dan berusaha untuk memaksimalkan potensi genetik yang dimilikinya. Oleh karena itu, memiliki rasa syukur dapat membantu memelihara kinerja gen tetap maksimal dan mencapai kesehatan fisik dan mental yang optimal.

Sikap sabar juga merupakan  faktor penting dalam memelihara kinerja gen agar tetap maksimal. Dengan sikap sabar, manusia akan lebih mampu menghadapi stres dan tantangan yang dapat memengaruhi kinerja gen. Sikap sabar juga dapat membantu mengurangi risiko penyakit kronis dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. 

Selain itu, sikap sabar dapat membantu manusia untuk merencanakan pola hidup yang lebih sehat dan memperhatikan asupan nutrisi, pola tidur, dan aktivitas fisik yang teratur.

Dengan memiliki sikap sabar, manusia akan lebih fokus pada tujuan jangka panjang, sehingga memperkuat motivasi untuk memaksimalkan potensi genetik yang dimilikinya dan mencapai kesehatan fisik dan mental yang optimal. Oleh karena itu, sikap sabar dapat membantu memelihara kinerja gen tetap maksimal dan meningkatkan kualitas hidup.

Tuhan telah menentukan blueprint kehidupan umat manusia. Sebagai kelengkapam  Tuhan juga memberikan petunjuk untuk menjaga agar Blue print itu tetap terjaga dalam kondisi terbaik. Namun yang akhirnya sebagai penentu blueprint itu akan berakhir dalam kondisi seperti apa, adalah kemampuan manusia dalam menggunakan  potensi terbesarnya  yang berbentuk akal. Karena disetiap  detak nafas umat manusia selalu dihadapkan  pilihan, dan akallah yang mengambil pilihan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun