Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

HUT RI Ke-77: Saatnya Membebaskan Negeri dari Penjajah Kesejahteraan Rakyat

12 Agustus 2022   06:30 Diperbarui: 12 Agustus 2022   11:21 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

China juga melakukan hal yang sama. Dari jaman dahulu China dengan budayanya telah mampu menjadi inovator utama peradaban manusia. Dan semangat utama untuk belajar tanpa mengenal lelah menjadi tenaga penggerak utama untuk menjadi negara maju. Pembangunan pusat pusat penelitian yang bersinergi dengan dunia pendidikan untuk menjadikan China negara industri dengan target utama everything made in China 2025. Dan dengan kemampuan dan kebebasan diberikan kepada rakyat China untuk reverse engineering atau ATM ( amati tiru dan modifikasi ) telah menjadikan China sebagai negara terdepan di banyak bidang.

Penjajah  Kesejahteraan Rakyat

Permasalahan yang dihadapi tujuh orang yang pernah memimpin negeri ini berbeda , namun sebenarnya musuh atau penghambatnya sama, Yaitu adanya kelompok yang tidak menginginkan negeri ini maju. Tidak ingin negeri ini mandiri. Tidak ingin seluruh warga negeri ini sejahtera. Mereka adalah kelompok yang hanya menginginkan dirinya saja yang sejahtera. Inilah kelompok Penjajah (imperialis) Kesejahteran rakyat. Merekalah kelompok penghisap aliran kesejahteraan yang seharusnya mengalir ke seluruh anak negeri ini.

Inilah faktor utama yang menyebabkan Indonesia , yang memiliki seluruh persyaratan menjadi negara super power, belum terealisir. Masih banyak anak negeri ini yang masih dijajah oleh imperialisme kesejahteraan. Imperialis kesejahteraan adalah penjajah terhadap keinginan luhur bangsa ini untuk menyejahterakan seluruh anak negeri .

Yang membedakan antara imperialisme konvensional dengan imperialisme kesejahteraan adalah pelakunya. Imperialisme kesejahteraan , tak hanya dilakukan oleh bangsa penjajah tetapi juga oleh anak bangsa ini sendiri. Anak bangsa yang berpikiran sempit dan hanya mengejar kepentingannya sendiri. Mencapai kemakmuran sendiri tak peduli dengan nasib warga lain sebangsa. Bahkan tak segan segan mereka menggunakan cara cara yang dikategorikan sebagai pengkhianat bangsa sendiri.

Kelompok imperialisme kesejahteraan ini, tak mengenal warga negara. Yang menguasai dirinya adalah kepentingan. Dimana ada keuntungan maka di sana kesetiaannya berada. Kepentingan dirinya adalah yang nomor satu. Tidak ada yang diprioritaskan kecuali kesejahteraan sendiri.

Yang lebih merugikan lagi ketika kelompok imperialism kesejahteraan bersama ini, membentuk kerjasama dengan suatu negara atau lembaga tertentu untuk suatu kepentingan . Mereka mencitrakan baik setiap hasil kinerja pemimpin negeri ini di mata negara atau lembaga internasional , meski sebenarnya buruk untuk kepentingan seluruh rakyat negeri ini. Bangsa ini dipuji berdasarkan indikator keberhasilan versi mereka, padahal itu hanya sekelompok kecil yang merasakan manfaatnya. Dan itu kelompok mereka. Ini akan membawa dampak yang lebih besar lagi dalam membawa suatu negara dalam jurang masalah. Yang membuat suatu negara gagal mensejahterakan rakyatnya.

Dalam masa penjajahan sebenarnya kelompok inilah yang juga berkontribusi besar dalam melanggengkan penjajahan di Indonesia. Perjuangan para pahlawan yang mengorbankan harta,jiwa dan raga oleh kelompok pejuang kemerdekaan , banyak yang gagal karena ulah imperialis kesejahteraan bersama ini.

Merekalah yang menjadi antek antek kepentingan imperialis demi kepentingan sempit dirinya. Dia juga yang tak segan segan membocorkan rahasia perjuangan para pahlawan. Perjuangan yang seharusnya bisa segera bisa membebaskan bangsa ini dari imperialisme barat harus gagal karena ulah mereka. Hingga bangsa ini harus menderita di bawah penjajahan imperialis Belanda hingga 350 tahun.

Sebenarnya kelompok inilah yang menjadi musuh sesungguhnya bagi perjuangan sebuah bangsa mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Karena setelah berhasil memerdekakan negara dari penjajahan imperialisme barat, maka sasaran berikutnya adalah membebaskan dari imperialisme kesejahteraan bersama. Inilah adalah musuh yang tak mengenal istilah berhenti untuk melawannya.

Kelompok imperialis kesejahteraan , prioritas perjuangannya adalah kepentingan dirinya sendiri. Tidak peduli siapa lawan siap kawan kalau dapat memberi keuntungan bagi dirinya maka akan dibela. Dalam masa perjuangan kemerdekaan maka dia akan nyaman menjadi antek antek penjajah karena mendapat iming iming hadiah atau kedudukan yang menggiurkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun