Presiden kelima, menjadi kebanggaan kita dalam berdemokrasi. Yang mampu mengangkat harkat dan martabat wanita dalam kedudukan tertinggi sebagai pemimpin negeri. Sebuah prestasi tinggi dalam sistem demokrasi yang bahkan jika dibandingkan dengan negara kiblatnya demokrasi, Amerika Serikat Mereka, hingga kini belum memiliki presiden perempuan . Dalam pemerintahan presiden kelima juga dibentuk lembaga KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ). Lembaga yang akan menindak para pelaku tindak korupsi yang menjadi biang kebocoran anggaran di negeri ini.
Presiden ke-enam, memiliki prestasi cukup bagus juga, meski negeri ini baru saja ditimpa krisis moneter. Beliau telah mampu mengangkat pendapatan perkapita penduduk negeri ini hingga dua kali lipat. Pada masa presiden keenam juga angka kemiskinan bisa diturunkan hingga 3 % .
Presiden ketujuh yang kini masih menjabat , telah membuat prestasi luarbiasa dalam pembangunan infrastruktur di negeri ini. Sebuah prestasi yang membuat koneksi berbagai wilayah dan pulau negeri ini menjadi lebih cepat dan mudah. Prestasi lain adalah kemampuan mengambil alih tambang dan migas yang selama ini dikuasai asing
Prestasi sudah banyak diraih oleh para pemimpin negeri ini, namun dengan segala potensi yang dimiliki negeri ini , itu semua belum cukup. Masih bisa ditingkatkan lagi. Masih banyak hak warga negara yang belum bisa terpenuhi. Tujuan itu akan tercapai hanya dengan menghilangkan hambatan yang dihadapi ketujuh orang hebat yang pernah memimpin negeri ini.
Belajar dari Kemajuan Negara Lain
Dengan potensi besar yang dimiliki seharusnya negeri ini bisa meraih prestasi yang lebih tinggi dari negara negara lain yang tidak anugerahi sumber daya alam semelimpah negeri ini . Apa yang kurang dari kekayaan negeri ini. Apa yang kurang dari semangat warga negeri ini. Selama masa perjuangan panjang dalam meraih kemerdekaan negeri ini semua sudah dibuktikan. Mereka para pahlawan negeri ini baik yang dikenal maupun tidak dikenal telah merelakan jiwa dan raga, demi tegaknya ibu pertiwi.
Kalau semangat ketika berjuang bisa dipertahankan dan dilanjutkan, maka tidak ada cita cita yang tidak dapat diraih. Tidak ada prestasi dunia yang tidak dapat diukir. Negara lain yang tidak kaya sumber daya alam seperti Indonesia saja bisa, tentu indonesia bisa lebih hebat lagi.
Jepang yang luluh lantak di bom Amerika tahun 1945, bisa bangkit menjadi negara maju dalam waktu kurang lebih 20 tahun . Dan olimpiade Tokyo tahun 1964 menjadi bukti ketika mata dunia dibuat terkagum kagum dengan pencapaian kemajuan negara Jepang dalam waktu relative singkat.
China yang diidentikan sebagai negara miskin dan terbelakang tahun 1980 -an dengan penduduk sekitar 1 milyar , mengalami kemajuan yang cukup cepat, dalam waktu 20 tahun-an juga. Dan dalam olimpiade Beijing 2008, menjadi saksi betapa China telah berubah menjadi negara maju. Olympiade Beijing menjadi olympiade tercanggih dan termewah dan tersukses pertama kalinya. Mata dunia dibuat tak percaya dengan kemajuan besar China tersebut.
Dua negara itu, tidak sekaya indonesia sumber daya alamnya. Dua negara itu juga tidak strategis letak geografisnya dibanding indonesia. Tentu ini menjadi tantangan besar bagi pemimpin negeri ini untuk berbuat serupa, bahkan lebih dengan memanfaatkan potensi sumberdaya alamnya dan tentu dukungan penuh semangat perjuangan penduduknya.
Dua negara itu dapat meraih prestasi gemilang, karena mampu memaksimalkan potensi sumber daya manusia (SDM ) yang dimiliki. Dua duanya mengembangkan sumber daya yang tak terbatas ini dengan maksimal. Gerakan Jepang pertama kali untuk membangun negaranya pasca dibom kota Hiroshima dan Nagasaki adalah , mencari guru guru yang selamat dari peristiwa dahsyat itu. Mereka sadar bahwa guru merupakan alat utama untuk mengembangkan sumber daya manusia sebuah negara. Dan kondisi negara luluh lantak akibat perang menjadi pendorong utama untuk bergerak dan bangkit dari keterpurukan dengan membangun sumber daya manusia. Yang tersirat dalam pertanyaan kaisar Hirohito , yang menanyakan berapa jumlah guru yang masih tersisa setelah peristiwa pengeboman dahsyat di dua kota utama Jepang tersebut.