Setelah , Abdulalloh bin Rawahah gugur, seorang dari Bani Ajlan maju kedepan dan mengambil bendera. Dan pasukan muslim akhirnya menunjuk Khalid bin Walid yang dianggap mamplu mengemban amanat memegang bendera perang. Kemudian Khalid bin Walid  bertempur dengan hebat dan gagah berani. Saking hebatnya hingga mematahkan banyak pedang.  Â
Dalam sebuah riwayat  disebutkan bahwa  ada sembilan pedang yang patah di tangan Khalid bin Walid dalam perang Mu'tah hinga tersisa di tangannya sebatang pedang lebar model dari Yaman.
Strategi PerangÂ
Strategi perang  menjadi bagian kunci dalam setiap kemenangan yang diraih pasukan muslim.  Contoh yang paling menonjol adalah Perang Uhud. Strategi perang  yang sudah sangat bagus dirancang oleh Nabi dengan menempatkan  pasukan pemanah  muslim di atas bukit , sudah menunjukkan keberhasilan, menahan pasukan Quraisy bergerak maju. Begitu strategi itu dilanggar pasukan pemanah  karena godaan dunia berupa gemerlap harta rampasan perang  maka kekalahan hampir menyambangi pasukan muslim.
Bila dalam perang Uhud yang menunjukkan kemampuan membaca strategi dalam menundukkan pasukan muslim adalah Khalid bin walid. Mengetahui pasukan pemanah  sudah tidak pada posisinya, Khalid bin Walid bergerak memutari bukit  untuk menyerang pasukan muslim dari belakang .
Dalam perarng Mu'tah , kembali Khalid bin Walid  menunjukkan kemampuannya mengatur strategi perang . Namun  sekarang Khailid bin Walid dengan strategi yang cerdas , memimpin pasukan muslim menyerbu pasukan Romawi. Di bawak komando Khalid bin Walid, pasukan muslim  dapat melepaskan pasukan muslim dari kekalahan dan akibat yang lebih parah. Dengan strateginya pasukan muslim yang hanya berjumlah 3000 orang  dapat bertempur gigih melawan gempuran ratusan ribu pasukan Romawi sepanjang hari.
Siasat perang yang dijalankan  Khalid bin Walid mampu membuat pasukan Romawi bergetar ketakutan Dengan taktik tersebut pasukan muslim dapat mundur tanpa harus menghadapi kejaran pasukan Romawi. Tanpa membuat pasukan musuh  bergetar ketakutan, maka  pasukan muslim yang berjumlah kecil itu tak akan bisa  menghindar dari cengkeraman pasukan Romawi. meski memiliki kesempatan untuk untuk menghindar.  Sebab bisa saja, sesudahnya pasukan Romawi akan melakukan pengejaran dan membinasakan pasukan muslim.
Pada hari kedua Khalid bin Walid mengubah komposisi pasukan dan mempersiapkan strategi baru. Skuad yang tadinya  berada di belakang dialihkan ke depan sedangkan kekuatan yang tadinya berada di sayap kiri dialihkan ke sayap kanan, begitu sebaliknya. Saat musuh melihat pengalihan ini  mereka seperti tidak percaya. Mereka menyangka pasukan muslim mendapat bala bantuan. Akibatnya rasa ketakutan mulai membayangi hati pasukan Romawi.
Setelah kedua pasukan saling mengintai dan bertempur beberapa lama, kaum muslimin mulai mundur pelan pelan, sambil tetap menjaga komposisi pasukan. Pasukan Romawi tidak mengejar karena  mengira bahwa pasukan muslim akan menerapkan tipuan dan sengaja menarik mereka ke tengah padang pasir melancarkan serangan balik di sana.
Akhirnya pasukan Romawi pulang ke negerinya dan sama sekali tidak berpikir untuk melakukan pengejaran terhadap pasukan islam. Sehingga pasukan muslim bisa  selamat dan kembali ke Madinah.
Dampak Perang