Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Albert Einstein Ternyata Pelupa

19 Maret 2022   07:43 Diperbarui: 19 Maret 2022   07:46 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu ketika Einstein  pulang ke asramanya. tetapi Einstein lupa , di mana ia menaruh kunci. Sehingga dia tidak bisa masuk. Dan tempat lain yang bisa dia tuju, adalah ke apartemen  Mileva Maric,pacarnya. Yang berjarak beberapa blok  dari tempat Einstein .Dengan alasan meminjam buku pelajaran Fisika, . . Tentu dengan permintaan maaf. gaya khas Einstein. Dia tinggalkan catatan kecil , " Jangan marah kepadaku ." .

Sifat Einstein yang sering  tidak mampu   mengingat tempat ia menaruh kunci ini juga , menjadi lelucon ibu semangnya, tempat ia tinggal  ketika menuntut ilmu di Politeknik Zurich., Swiss.

Lupanya Sama, Beda Akibatnya .

Sifat lupa yang dimilki orang kebanyakan dengan Einstein ternyata berbeda dampaknya.  Sifat lupa orang kebanyakan  mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Karena yang dilupakan adalah hal besar dan penting.  Tetapi sifat lupa Einstein, yang rugi ya dirinya sendiri. Dan berupa hal hal kecil. Orang lain, tak ada yang dirugikan.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada 2017 lalu, yang dilakukan oleh peneliti dari Univerity of Toronto (U&T), menyimpulkan bahwa menjadi pelupa sebenarnya bisa menjadi manfaat bagi kecerdasan .

Mungkin ini yang menjadi penyebab sifat lupa Einstein. Jadi dengan melupakan hal-hal  yang "tak penting" membuat dia lebih bisa fokus terhadap hal hal besar  yang menyita pikirannya.

Apalagi dalam penelitian  Paul Frankland, dan rekannya Blake menemukan bahwa tujuan ingatan bukanlah untuk menampung informasi dari waktu ke waktu. Menurut mereka, ingatan lebih berguna untuk mengoptimalisasi pembuatan keputusan intelegensi dengan mengingat apa yang penting dan melupakan apa yang tidak. Karenanya sering lupa hal-hal kecil tidak masalah asalkan Anda bisa melakukan banyak hal dengan benar karena ingatan menyimpan memori yang berguna.

Paul Frankland, Blake juga menemukan bahwa tujuan ingatan bukanlah untuk menampung informasi dari waktu ke waktu. Menurut mereka, ingatan lebih berguna untuk mengoptimalisasi pembuatan keputusan intelegensi dengan mengingat apa yang penting dan melupakan apa yang tidak. Karenanya sering lupa hal-hal kecil tidak masalah asalkan Anda bisa melakukan banyak hal dengan benar karena ingatan menyimpan memori yang berguna.

Pada akhirnya , kita dapat ,memahami sifat pelupa Einstein. Namun di saat yang sama kita juga jadi tak dapat memahami  logikanya sifat lupa yang dimiliki orang kebanyakan. Bagaimana bisa lupa hal hal kecil seperti Einstein  , kalau tidak ada hal besar yang sedang dipikirkan ?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun