Suatu ketika Einstein  pulang ke asramanya. tetapi Einstein lupa , di mana ia menaruh kunci. Sehingga dia tidak bisa masuk. Dan tempat lain yang bisa dia tuju, adalah ke apartemen  Mileva Maric,pacarnya. Yang berjarak beberapa blok  dari tempat Einstein .Dengan alasan meminjam buku pelajaran Fisika, . . Tentu dengan permintaan maaf. gaya khas Einstein. Dia tinggalkan catatan kecil , " Jangan marah kepadaku ." .
Sifat Einstein yang sering  tidak mampu  mengingat tempat ia menaruh kunci ini juga , menjadi lelucon ibu semangnya, tempat ia tinggal  ketika menuntut ilmu di Politeknik Zurich., Swiss.
Lupanya Sama, Beda Akibatnya .
Sifat lupa yang dimilki orang kebanyakan dengan Einstein ternyata berbeda dampaknya.  Sifat lupa orang kebanyakan  mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Karena yang dilupakan adalah hal besar dan penting.  Tetapi sifat lupa Einstein, yang rugi ya dirinya sendiri. Dan berupa hal hal kecil. Orang lain, tak ada yang dirugikan.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada 2017 lalu, yang dilakukan oleh peneliti dari Univerity of Toronto (U&T), menyimpulkan bahwa menjadi pelupa sebenarnya bisa menjadi manfaat bagi kecerdasan .
Mungkin ini yang menjadi penyebab sifat lupa Einstein. Jadi dengan melupakan hal-hal  yang "tak penting" membuat dia lebih bisa fokus terhadap hal hal besar  yang menyita pikirannya.
Apalagi dalam penelitian  Paul Frankland, dan rekannya Blake menemukan bahwa tujuan ingatan bukanlah untuk menampung informasi dari waktu ke waktu. Menurut mereka, ingatan lebih berguna untuk mengoptimalisasi pembuatan keputusan intelegensi dengan mengingat apa yang penting dan melupakan apa yang tidak. Karenanya sering lupa hal-hal kecil tidak masalah asalkan Anda bisa melakukan banyak hal dengan benar karena ingatan menyimpan memori yang berguna.
Paul Frankland, Blake juga menemukan bahwa tujuan ingatan bukanlah untuk menampung informasi dari waktu ke waktu. Menurut mereka, ingatan lebih berguna untuk mengoptimalisasi pembuatan keputusan intelegensi dengan mengingat apa yang penting dan melupakan apa yang tidak. Karenanya sering lupa hal-hal kecil tidak masalah asalkan Anda bisa melakukan banyak hal dengan benar karena ingatan menyimpan memori yang berguna.
Pada akhirnya , kita dapat ,memahami sifat pelupa Einstein. Namun di saat yang sama kita juga jadi tak dapat memahami  logikanya sifat lupa yang dimiliki orang kebanyakan. Bagaimana bisa lupa hal hal kecil seperti Einstein  , kalau tidak ada hal besar yang sedang dipikirkan ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H