Mohon tunggu...
Adi Triyanto
Adi Triyanto Mohon Tunggu... Buruh - Buruh Sebuah Perusahaan swasta Di Tambun- Bekasi-Jawa Barat

Lahir Di Sleman Yogyakarta Bekerja dan tinggal Di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Corona, Aplikasi PeduliLindungi dan Kejujuran

20 April 2020   05:16 Diperbarui: 20 April 2020   05:35 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedangkan di negara kita , pemanfaatan teknologi ini belum dilakukan secara serius. Hanya sebagai pelengkap saja. Padahal seharusnya ini didiorong untuk menjadi garda depan penyelesaian masalah penghentian penyebaran covid 19.

Sosialisasi tentang aplikasi pedulilindungi masih kurang. Seharusnya dilakukan secara gencar. menjadi satu paket dengan kebijakan pemerintah yang lain. Lebih efektif lagi bila tiap hari ketika juru bicara Gugus Tugas nasional Penanggulangan Covid 19, dalam setiap konferensi pers selalu memberikan himbauan untuk memanfaatkan aplikasi pedulilindungi.

Seperti kampanye sebelumnay tentang penggunaan masker dengan gerakan masker untuk semua. Ini juga perlu dikampanyekan aplikasi pedlilindungi untuk semua yang sudah mememliki gadget smart pone. Karena sampai sekarang yang download aplikasi pedulilindungi baru sekitar satu juta-an. Sejak tanggal 29 Maret 2020 mulai diluncurkan untuk umum.

Itu angka yang kecil untuk memberikan dampak secara nyata. Padahal semakin banyak yang menginstal aplikasi ini di smatphone semakin mudah dalam melakukan pelacakan terhadap riwayat kontak bila terjadi temuan korban infeksi baru. Dan data hasil pelacakan riwayat kontak dengan aplikasi ini juga lebih valid. Ada PR besar untuk membuat pengguna gadget di Indonesia yang ratusan juta agar menginstal aplikasi ini.

Dari segi aplikasi juga harus terus dikembanagkan kemampuannya. Tidak sekedar memberikan notifikasi saja sebagai data pelacakan kontak . Tetapi juga dikembangkan dengan teknologi QR Code -nya, yang dapat untuk menyimpan data pengguna secara lebih lengkap.

Data yang tersimpan dalam QR Code tadi bisa digunakan untuk menyeleksi dan memastikan seseorang mengakses wilayah publick dan sudah aman dari ancaman covid 19.. Sehingga semua yang berada di wilayah publik suidah dijamin keamanannya dari potensi sebagai pembawa Covd-19. Di dalam QR Code bisa dimasukan data pribadi pengguanya, meliputi riwayat perjalanan serta kondisi kesehatan.

Aplikasi Peduli lindungi plus QR code memang ga tidak menjamin menyelesaikan semua masalah. Produk Teknologi tetap hanya sebatas alat. Alat akan berfungsi maksimal ketika yang menggunakan juga memakainya sesuai dengan standarnya.

Dan standard dalam teknologi QR code adalah kebenaran data yang diinput ke perangkat/gadget yang disimpan dalam QR code . Di sini kejujuran dalam menginput data . Ketidakjujuran dalam mengibput data akanmenjadikan teknologi secanggih apapun menjadi tidak ada gunanya. The main behind the gun. Itu syarat teknologi akan memberikan manfaat masksimal.

Dan masalah kejujurarn inilah yang sekarang justru sedang menjadi sorotan. Beberapa kejadian penyebaran covid 19 yang akhir akhiir ini muncul sering disebabkan tidak jujurnya pasien dalam memberikan keterangan. Mereka tidak jujur kalau pernah, melakukan perjalanan dari daerah yang termasuk zona merah atau negara merah.

Yang berikutnya juga ada ketidak jujuaran terhadap gejala gejala yang diraasakan. Sikap tidak jujur ini, telah mengakibatkan terpaparnya tenaga medis dalam yang banyak, . Sekali lagi teknlogi hanya sebagai alat dan kujujuran adalah nilai yang harus ada bersamanya,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun