Covid-19 makin mengganas. Penyebarannya makin cepat dan meluas . Hampir semua propinsi sudah terpapar. Bahkan hari sabtu 18 April  menjadi record tertinggi. Hampir seribu orang terinfeksi. Capaian pasien yang berhasil disembuhkan menjadi kurang gemanya.
Cepatnya penyebaran virus mengalahkan kabar gembira tersebut. Ancaman penyebaran covid -19 terus menghantui . Semua pihak masih harus bekerja lebih keras lagi untuk menghambat laju penyebarannya..
Berbagai upaya memang telah diusahakan oleh pemerintah untuk mengahambat laju peneyebaran covid 19.Yang terakhir adalah pemberlakuan Pembatasasn Sosial Berskala Besar ( PSBB ) di daerah daerah dengan angka penyebaran yang cukup tinggi.
Memutus rantai penyebaran menjadi hal yang paling penting. Sehingga angka percepatan penyebaran yang tinggi makin berkurang. Karena itu akan menjadi indikator , kapan wabah ini akan berakhir . Dan sekaligus untuk mengetahui , apakah usaha usaha yang telah dilakukan selama ini efektif.
Apakah semua protokol memiliki dampak terhadap pengurangan laju penyebaran.. Kalau tidak efektf sudah harus siap siaap dengan usaha usaha yang baru. Sebelum kondisi menjadi tak terkendali.
Beberapa faktor yang membuat usaha usaha yang dilakukan selama ini tidak efektif adalah sifat dari virus Covid19. Covid -19 penyebarannya sangat mudah prosesnya. Dan juga cepat. Disamping itu, susah dideteksi. Tidak terlihat langsung.
Dengan sifat sifat tersebut, maka covid 19 memiliki potensi pnyebaran yang tinggi. Salah mengantisipasi maka, dalam waktu singkat bisa membuat semua aktifitas terganggu . Seperti yang terjadi sekarang ini.
Tidak sampai dua bulan, covid-19 sudah membuat sengsara jutaan orang. Sifat penyebaran covid 19, masih akan menyisakan masalah lagi. Yaitu kemungkinan muncul kasus baru pasca pandemi yang pertama bisa diatasi .. Itu bisa, menimbulkan efek berupa trauma. Yang hanya bisa disembuhkan dalam waktu lama.
Dan salah satu cara yang paling menjanjikan untuk menghentikan penybara covid 19 adalah pemanfaatan teknologi digital. Ini sudah dijalankan di negara sumber pertama covid 19 yaitu China. Kemudian diikuti Korea dan Singapura . Jepang dan negara negara Eropa menyusul . Sementara Amerka denagn raksasa teknologinya Google dan Aple baru menyusul .
Cukup terlambat ketika angka penyebaran covid-19 di Amerika sudah menjadi yang terbesar di dunia. Mereka mengembangkan sistem pelacakan kontak ( contact Tracing ) . Kemampuan melacak riwayat kontak yang terjangkit menjadi kunci penghentian penyebaran.
Selama ini, kesulitan dalam mengetahui riwayat kontak pasien menjadi kendala utama. Ini juga yang menyebabkan penyebaran covid-19 menjadi sulit dikendalikan. Disamping kendala terbatasnya Alat Pelindung Diri ( APD ) dan fasilitas kesehatan. serta minimnya tenaga kesehatan.
Dan salah satu usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melaui Kemeninfo adalah diluncurkannya aplikasi Peduli Lindungi. Platfom aplikasi ini mengambil sistem yang hampir sama dengan yang sudah dijalanakan di negara singapura.
Di Singapura aplikasi ini dikenal dengan nama Trace Together. Aplikasi ini dikembangkan oleh anak negeri yang ditujukan untuk menghentikan penyebaran covid -19.
Aplikasi peduli lindungi akan melindungi pengguna , keluarganya, orang terdekatnya . Yaitu dengan mengandalkan partsipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya agar pelacakan kontak dengan penderita covid 19 dapat dilakukan.
Aplikasi Peduli Lindungi menggunakan data yang dihasilkan oleh gadget pengguna dalam kondisi blue tooth di perangkat aktif. Bluetooth akan merekam data yang diproduksi sebuah perangkat dalam radius blur tooth yang juga terdaftar di pedulileindungi.. Kemudian terjadi pertukaran data yang direkam aplikasi peduli lindungi.
Kemudian pedulilindunsi akan mengidentifikasi orang yang pernah berdada di jarak dekat dengan orang yang dinyatakan posistip covid 19 atau PDP dan juga ODP. Kemudain pengguna akan menerima notifikasi atau pemberitahuan . Dan ini menjadi data bagi petugas kesehatan untuk melakukan tindakan preventif terhadap penyebaran covid 19.
Pedulilinduni akan memberikan notikasi jika : dalam tiga kondisi. Pertama pengguna berada di keramaian di tempat yang sama dengan beberapa orang yang sama sama mengaktifkan aplikasi peduli lindungi, Kedua ketika pengguna memasuki memasuki zona merah dan Ketiga ketika di zona merah selama 30 menit. Lebih lengkap dapat di baca di aplikasi peduli lindunsi yang sudah bisa didownload di Playstore .
Pemanfaatan teknologi untuk membantu menghentikan dan mencegah penyebaran covid-19 sudah tak dibisa ditawar tawar lagi. Keefektifan pemanfatan teknologi ini sudah dilihat di negara China selama lokdwon tiga bulan dan setelah pembukaan kembali lock down Kota Wuham di propinsi Hubei .
Pemakaian teknologi yang sudah dilakukan oleh perusahaan raksasa teknologi di China sangat memudahkan pemerintah dalam memantau penyebaran virus dan menghambat potensi penyebarannya.
Dengn dilengkapi teknologi QR Code semua perangkat atau gadget seluruh penduduk menjadi sumber data untuk ditindaklanjuti. Sehingga ketika para pengguna gadget sudah memasukkan data data pribadi dalam gadgetnya , maka akan memudahkan untuk melakukan kontrol untuk menghambat serta mencegah pnyebaran covid-19.
Ketika mereka akan memasuki area area publik. Dengan pemberian kode-kode tertentu , bisa dipastika orang yang keluar ke area publik adalah orang orang yang sudah lolos uji keamanan dari Covid 19. Di China ada tiga kode warna yang digunakan. Warna hijau berati boleh keluar ke area publik. Warna kuining harus istirahat satu minggu di rumah. Dan warna merah berarti harus istirahat di rumah selama 14 hari.
Dan pemanfaatn teknologi ini masih akan sangat dibutuhkan dalam waktu-waktu ke depan . Pasca Pandemi. Karena peristiwa pandemi covid-19 telah memunculkan trauma yang mendalam . Dan masyarakat membutuhkan alat bantu untuk membuat mereka merasa nyaman dan aman. Hingga akhirnya trauma itu hilang dari ingatan.
Sedangkan di negara kita , pemanfaatan teknologi ini belum dilakukan secara serius. Hanya sebagai pelengkap saja. Padahal seharusnya ini didiorong untuk menjadi garda depan penyelesaian masalah penghentian penyebaran covid 19.
Sosialisasi tentang aplikasi pedulilindungi masih kurang. Seharusnya dilakukan secara gencar. menjadi satu paket dengan kebijakan pemerintah yang lain. Lebih efektif lagi bila tiap hari ketika juru bicara Gugus Tugas nasional Penanggulangan Covid 19, dalam setiap konferensi pers selalu memberikan himbauan untuk memanfaatkan aplikasi pedulilindungi.
Seperti kampanye sebelumnay tentang penggunaan masker dengan gerakan masker untuk semua. Ini juga perlu dikampanyekan aplikasi pedlilindungi untuk semua yang sudah mememliki gadget smart pone. Karena sampai sekarang yang download aplikasi pedulilindungi baru sekitar satu juta-an. Sejak tanggal 29 Maret 2020 mulai diluncurkan untuk umum.
Itu angka yang kecil untuk memberikan dampak secara nyata. Padahal semakin banyak yang menginstal aplikasi ini di smatphone semakin mudah dalam melakukan pelacakan terhadap riwayat kontak bila terjadi temuan korban infeksi baru. Dan data hasil pelacakan riwayat kontak dengan aplikasi ini juga lebih valid. Ada PR besar untuk membuat pengguna gadget di Indonesia yang ratusan juta agar menginstal aplikasi ini.
Dari segi aplikasi juga harus terus dikembanagkan kemampuannya. Tidak sekedar memberikan notifikasi saja sebagai data pelacakan kontak . Tetapi juga dikembangkan dengan teknologi QR Code -nya, yang dapat untuk menyimpan data pengguna secara lebih lengkap.
Data yang tersimpan dalam QR Code tadi bisa digunakan untuk menyeleksi dan memastikan seseorang mengakses wilayah publick dan sudah aman dari ancaman covid 19.. Sehingga semua yang berada di wilayah publik suidah dijamin keamanannya dari potensi sebagai pembawa Covd-19. Di dalam QR Code bisa dimasukan data pribadi pengguanya, meliputi riwayat perjalanan serta kondisi kesehatan.
Aplikasi Peduli lindungi plus QR code memang ga tidak menjamin menyelesaikan semua masalah. Produk Teknologi tetap hanya sebatas alat. Alat akan berfungsi maksimal ketika yang menggunakan juga memakainya sesuai dengan standarnya.
Dan standard dalam teknologi QR code adalah kebenaran data yang diinput ke perangkat/gadget yang disimpan dalam QR code . Di sini kejujuran dalam menginput data . Ketidakjujuran dalam mengibput data akanmenjadikan teknologi secanggih apapun menjadi tidak ada gunanya. The main behind the gun. Itu syarat teknologi akan memberikan manfaat masksimal.
Dan masalah kejujurarn inilah yang sekarang justru sedang menjadi sorotan. Beberapa kejadian penyebaran covid 19 yang akhir akhiir ini muncul sering disebabkan tidak jujurnya pasien dalam memberikan keterangan. Mereka tidak jujur kalau pernah, melakukan perjalanan dari daerah yang termasuk zona merah atau negara merah.
Yang berikutnya juga ada ketidak jujuaran terhadap gejala gejala yang diraasakan. Sikap tidak jujur ini, telah mengakibatkan terpaparnya tenaga medis dalam yang banyak, . Sekali lagi teknlogi hanya sebagai alat dan kujujuran adalah nilai yang harus ada bersamanya,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H