Ekonomi digital negara diperkirakan akan mencapai USD124 miliar pada 2025 mendatang. E-commerce, termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi bagian di dalamnya, menjadi sektor penopang terbesar pertumbuhan ekonomi digital. Perkiraan nilai transaksi sebesar USD83 miliar pada tahun tersebut.
Memenuhi kebutuhan para pelaku e-commerce yang terus meningkat, JNE juga terus melakukan inovasi. Terutama melihat kebutuhan pasar digital dimana proses distribusi harus ditangani secara cepat dan efisien.
Inovasi Tiada Henti JNE
PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir, lebih dikenal sebagai JNE Express, sebagai perusahaan logistik dan ekspedisi barang asal Indonesia terus melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pertumbuhan transaksi belanja daring melalui marketplace dan dan tren gaya hidup digital di Indonesia semakin pesat.
Mengantisipasi hal tersebut, sejak tahun 2013, JNE fokus memperbesar kapasitas dan kapabilitas infrastruktur fisik dan teknologinya.
Tahun berikutnya, yakni pada tahun 2014, JNE meluncurkan aplikasi serba-guna MY JNE yang berbasis android. Aplikasi ini membantu pelanggan mengecek tarif kiriman, menelusuri posisi paket, lokasi konter terdekat, sekaligus tempat transaksi jual-beli antara penjual dan pembeli individual. Cek paket JNE melalui MyJNE paling mudah dan murah karena tanpa biaya bensin dan pulsa telepon.
Proses jual beli dalam bisnis berbasis digital kini semakin canggih dan cepat. Pendistribusian, mulai dari pemesanan sampai ke tangan konsumen harus berjalan cepat dan efisien.
Hal ini menyebabkan penjual kewalahan dalam memproses pendistribusian barang. Hingga lupa untuk berinovasi dan mengembangkan bisnis.
Melihat fenomena itu, JNE pada 2017 JNE membangun E-fulfillment, layanan pergudangan terintegrasi di beberapa cabang sebagai solusi bisnis terpadu bagi para pelaku Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM), khususnya pemilik nama dagang, yang berjualan secara daring.