Bahasa memiliki pola dan struktur yang beragam, inilah yang coba diungkap melalui kajian tipologi bahasa. Tipologi Bahasa bisa juga dijelaskan sebagai cara untuk mengklasifikasikan bahasa berdasarkan pola-pola uniknya, seperti struktur fonologi, morfologi, dan sintaksis.
Salah satu contoh menarik adalah Bahasa Sunda. Dari segi fonologi, bahasa ini memiliki tujuh vokal unik, A, I, U, E, O, É, dan Eu. Kombinasi ini, ditambah dengan distribusi konsonan yang kompleks, menjadikannya kaya secara bunyi.
Dari sisi morfologi, Sunda termasuk bahasa aglutinasi. Artinya, kata-kata dalam bahasa ini dibentuk dengan menambahkan imbuhan pada akar kata, menciptakan hubungan gramatikal yang jelas. Berbeda dengan bahasa isolasi seperti Cina atau bahasa fusional seperti Inggris.
Sintaksisnya juga menarik. Bahasa Sunda mengatur kalimat berdasarkan pola subjek (S), predikat (P), dan objek (O). Pola ini menunjukkan cara berpikir dan budaya masyarakat Sunda dalam berkomunikasi.
Oleh sebab itu, tipologi Bahasa ini sangat penting, terutama dalam melestarikan bahasa lokal seperti Sunda di tengah gempuran bahasa global. Tipologi bahasa membantu kita memahami keunikan sekaligus menjaga kekayaan linguistic.
Kajian ini membuktikan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan cerminan sejarah dan budaya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H