BAB 1
Definisi menurut George Milkovich dan Paul C. Nystrom, “Perencanaan tenaga kerja adalah proses peramalan, pengembangan, pengimplementasian dan pengontrolan yang menjamin perusahaan mempunyai kesesuian jumlah pegawai, penempatan pegawai secara benar, waktu yang tepat, yang secara otomatis lebih bermanfaat”. Manfaat dari Perencanaan tenaga kerja adalah menghindari kekurangan atau kelebihan tenaga kerja, meningkatakan efisiensi operasional, menghemat biaya, peningkatan kualitas tenaga kerja, penyesuaian dengan perubahan bisnis, dan peningkatan retensi dan kepuasan karyawan.
Proses Perencanan tenaga kerja SDM adalah Penetapan tujuan perencanaan tenaga kerja, pemetaan SDM, Perusahaan, perhitungan kebutuhan tenaga kerja, penetapan rencana ketenagakerjaan, rekrutmen dan hiring, menganalisis senjangan keterampilan, pelatihan dan pengembangan, evaluasi.
BAB 2
PENYEDIAAN TENAGA KERJA
Penyediaan tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai sejumlah orang yang bersedia dan mampu melakukan pekerjaan tanpa memperhatikan faktor upah. Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa Jasa. Tenaga Kerja dalah setiap orang laki-laki atau wanita yang sedang dalam dan/atau akan melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhanmasyarakat.
Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan lebih) yang: Bekerja, Memiliki pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja, Pengangguran. Sementara itu, penduduk yang tidak termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang tidak bekerja karena alasan: Masih dalam proses pendidikan, Mengurus rumah tangga, Pensiun, Cacat jasmani. Struktur ketenagakerjaan adalah indikator yang membagi populasi penduduk berdasarkan status kerja, seperti bekerja, menganggur, mengurus rumah tangga, belajar, dan kegiatan lainnya.Tenaga kerja dapat dibedakan menjadi beberapa macam, seperti: Tenaga kerja terdidik, Tenaga kerja terlatih, Tenaga kerja tidak terdidik. Struktur tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai salah satu fungsi dasar manajemen operasional toko untuk mencapai target, strategi, dan sasaran bisnis. Aturan jam kerja tenaga kerja di Indonesia diatur dalam Pasal 81 angka 23 Perppu Cipta Kerja. Aturan tersebut adalah 8 jam kerja dalam 1 hari dan 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1 minggu, 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja Selain itu, jumlah jam kerja karyawan dalam satu tahun adalah 2.080 jam. Jika pekerjaan dilakukan di malam hari itu akan berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan tubuh, waktu kerja tidak boleh lebih dari 6 jam dalam sehari dan 5 jam dalam seminggu. Produktivitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi dibandingkan dengan input yang digunakan, seorang karyawan dapt dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat. Faktor – Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah Pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani, lingkungan kerja, faktor manajerial , dan motivasi.
BAB 3
PASAR TENAGA KERJA
Pasar tenaga kerja adalah tempat dimana permintaan dan penawaran tenaga kerja bertemu. Perusahaan mencari perkerja untuk memenuhi kebutuhan produksi mereka dan individu mencari pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan. Komponen penting dalam pasar tenaga kerja : Permintaan tenaga kerja, Upah, Penawaran tenaga kerja, Pengangguran, Mobilitas Tenaga Kerja. Pasar tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah , kondisi ekonomi global dan perubahan teknologi. Kecenderungan Pasar Tenaga Kerja adalah Digitalisasi dan otomatisasi , peningkatan keterampulan, pergeseran demografis, fokus pada kesejahteraan karyawan , perubahan paradigma kerja. Pasar tenaga kerja Intern adalah sistem yang terjadi didalam suatu organisasi atau perusahan. Beberapa karakterisinya meliputi rekrumen internal, kultur dan kebijakan perusahaan , keterikatan karyawan, pelatihan dan pengembangan. Pasar tenaga kerja Eksten melibatkan pencarian kandidat di luar organisasi yang meliputu rekrutmen eksternal, variasi keterampilan, persaingan, dan adaptasi. Dua kategori pasar tenaga kerja adalah Pasar tenaga kerja utama yang memiliki karakteristik tertentu, contoh dokter, insiyur, manajer, dan pekerjaan di pemerintahan dan Pasar tenaga kerja biasa yang memiliki karakteristik yang berbeda contoh pekerja paruh waktu, buruh, dan pekerjaan di sektor informal seperti pedagang kaki 5.
BAB 4
PERMINTAAN TENAGA KERJA
Permintaan Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya, yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. permintaan tenaga kerja di perusahaan mencakup kebutuhan akan jumlah dan jenis karyawan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal, serta mencerminkan total pekerjaan yang harus dilakukan. Selain itu, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk merekrut, mempertahankan, dan mengelola tenaga kerja sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan, Jenis Permintaan Tenaga Kerja yaitu Permintaan Tenaga Kerja Derivatif, Permintaan Tenaga Kerja Sekunder , Permintaan Tenaga Kerja Sektoran, Permintaan Tenaga Kerja Musiman, Permintaan Tenaga Kerja Jangka Panjang dan Jangka Pendek, dan Permintaan Tenaga Kerja Spesifik. Menurut Sumarsono (2003), beberapa faktor yang dapat merubah permintaan tenaga kerja yakni perubahan tingkat upah, perubahan permintaan pasar, dan penurunan harga barang input.
Kebijakan Perusahaan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia yaitu Rekrutmen dan Seleksi, Pelatihan dan Pengembangan, Penilaian Kinerja, Imbalan dan Penghargaan, dan Kesejahteraan Karyawan. Proyeksi kebutuhan (SDM) adalah proses untuk memperkirakan jumlah dan jenis karyawan yang diperlukan oleh suatu organisasi di masa depan. Proyeksi ini sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki tenaga kerja yang memadai untuk memenuhi tujuan bisnis. human relations adalah segala hubungan dengan karyawan yang sifatnya formal, informal dalam sebuah situasi kerja, yang mendorong karyawan untuk lebih produktif dalam bekerja dan mencapai kepuasan baik ekonomi, psikologis maupun sosial. Perencanaan tenaga kerja adalah proses perencanaan dan memastikan bahwa jumlah sumber daya manusia yang tepat tersedia untuk peran yang tepat di lokasi yang tepat dengan biaya yang tepat dan kompetensi yang tepat
BAB 5
KEPUTUSAN UNTUK BEKERJA
Keputusan untuk bekerja merupakan proses yang melibatkan berbagai fase dan faktor. New Home Economics (NHE) adalah sebuah bidang ekonomi yang berkonsentrasi pada analisis dan penelitian tentang keputusan-keputusan yang dibuat oleh keluarga dalam menggunakan sumber daya. Contoh-contoh yang relevan dengan New Homes Economics melihat bagaimana individu dan keluarga membuat keputusan ekonomi dalam menggunakan sumber daya, termasuk waktu kerja, pendapatan, dan alokasi sumber daya. Kecenderungan partisipasi angkatan kerja dan jam kerja mencerminkan dinamika sosial dan ekonomi yang kompleks, partisipasi angkaan kerja dipengaruhi oleh faktor demografis dan ekonomi lokal, pola jam kerja mengalami perubahan menuju fleksibilitas yang lebih besar dengan fokus pada peningkatan produktivitas. Adaptasi terhadap perubahan ini sangat penting untuk mencapai kesejahteraan pekerja dan efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Faktor yang berpengaruh terhadap curahan jam kerja adalah umur, motivasi kerja, Jumlah tanggungan rumah tangga, dan produktivitas dan batas optimal jam kerja. Penawaran tenaga kerja merujuk pada jumlah tenaga kerja yang tersedia untuk bekerja dalam perekonomian pada berbagai tingkat upah. Beberapa faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga kerja meliputi tingkat upah, jumlah penduduk dan angkatan kerja, kebijakan pemerintah dan faktor sosial dan ekonomi. Ketika terjadi peningkatan upah, dua efek utama muncul yaitu efek Substitusi (Perubahan dalam jumlah jam kerja yang ditawarkan akibat dari perubahan dalam tingkat upah) dan Efek Pendapatan. Kurva penawaran tenaga kerja menunjukkan hubungan antara jam kerja yang ditawarkan dan tingkat upah. Pada umumnya, kurva ini memiliki slope positif pada tingkat upah rendah, tetapi dapat melengkung ke belakang (backward-bending) pada tingkat upah tinggi ketika individu memilih untuk mengurangi jam kerja demi menikmati waktu luang
BAB 6
ELASTISITAS PERMINTAAN TENAGA KERJA
Elastisitas permintaan tenaga kerja mengukur bagaimana perubahan permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh perubahan harga tenaga kerja. Beberapa Metode Analisis Elastisitas Kesempatan kerja yaitu Metode Regresi ( Menggunakan data historis untuk mengukur hubungan antara variabel ekonomi dan kesempatan kerja), Metode Simulasi ( untuk menguji dampak perubahan kebijakan terhadap kesempatankerja), dan Metode Analisis Input – Output ( Menganalisis hubungan antar sector ekonomomi dan dampaknya terhadap kesempatan kerja ). Perluasan Kesempatan kerja yaitu melalui investasi, Peningkatan keterampilan dan dukungan UMKM. Strategi Pembagunagan Ekonomi Daerah Era Otonom adalah dengan pengebangan ekonomi lokal, peningkatan daya saing dan kerja sama antar daerah. Elastisitas permintaan tenaga kerja mengukur sensitivitas permintaan tenaga kerja terhadap perubahan upah,harga produk, atau teknologi. Faktor – Faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan tenaga kerja adalah ketersediaan tenaga kerja, tingkat subsusi dan proposi biaya tenaga kerja. Elastisitas permintaan tenaga kerja berbeda dalam jangka pendek (permintaan tenaga kerja cenderung lebih inelastis karena perusahaan tidak memiliki waktu untuk mengubah proses produksi atau mencari alternatif) dan jangka panjang (permintaan tenaga kerja cenderung lebih elastis karena perusahaan memiliki waktu untuk menyesuaikan proses produksi dan mencari alternatif). Implikasi elastisitas permintaan tenaga kerja yaitu pengambiblan keputusan upah, kebijakan tenaga kerja, dan pertumbuhan ekonomi.
BAB 7
INVESTASI MODAL MANUSIA
Investasi modal manusia adalah bentuk investasi pada diri seseorang untuk meningkatkan kualitas diri, melalui pendidikan tambahan baik formal ataupun in formal dengan harapan dapat memperoleh pendapatan yang baik setelah investasi selesai. Human capital adalah pengorbanan sejumlah dana (sesuatu yangdapat diukur dengan nilai uang) yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilanselama proses investasi, penghasilan yang diperoleh pada masa akan datang adalah tingkat penghasilan yang lebih tinggi untuk mampu mencapai tingkat konsumsi yang lebih tinggi pula. Permasalahan investasi modal manusia pada bidang pendidikan yaitu kemampuan membayar biaya Pendidikan, mutu pendidikan, dan pengangguran terdidik. Strategi Peningkatan investasi modal manusia adalah peningkatan anggaran pendidikan dan kesehatan , program pelatihan dan pengembangan keterampilan, kolaborasi dengan sektor swasta, peningkayan akses pendidikan di daerah terpencil , dan kurikulum yang relevan. Faktor yang menentukan keberhasilan bisnis dalam memandang manusia sebagai modal adalah pengalaman, keterampilan, invovasi dan wawasan ; Kemampuanganya untuk memahami bagaimana mengelola modal manusia untuk kinerja dan kekayaannya; strategi dan metode untuk mengajak dalam mempekerjakan, mengelola, mengembangkan dan mempertahankan bakat dengan performa terbaik dan Pelatihan tentang bagaimana menerapkan prinsip manajemen modal, sebagai suatu metode untuk strategi bisnis dan kinerja.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga membantu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H