Mohon tunggu...
Adisya Nur Fadillah
Adisya Nur Fadillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGSD Universitas Muhammadiyah Kuningan

Kata-kata memiliki kekuatan, gunakan untuk menerangi, bukan melukai🤗

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Pancasila di Era Milenial : Strategi Penanaman Nilai untuk Generasi Muda

20 Januari 2025   14:49 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:08 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/68DJufYBZeixPeMT9

Pendidikan Pancasila di Era Milenial: Strategi Penanaman Nilai untuk Generasi Muda

Pancasila merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Namun, di era milenial yang serba digital, nilai-nilai Pancasila sering kali terabaikan. Generasi muda saat ini lebih banyak dipengaruhi oleh arus globalisasi, budaya luar, dan perkembangan teknologi yang pesat. Hal ini memunculkan tantangan baru dalam penanaman nilai-nilai Pancasila.

Pentingnya Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan lima sila kepada generasi muda, tetapi juga untuk menanamkan rasa cinta tanah air, toleransi, dan semangat kebersamaan. Nilai-nilai ini sangat penting untuk menghadapi berbagai ancaman, seperti radikalisme, individualisme, dan perpecahan sosial yang kini semakin marak.

Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa banyak generasi muda yang mulai kehilangan pemahaman mendalam tentang Pancasila. Mereka lebih mengenal budaya populer dari luar negeri daripada filosofi dasar bangsanya sendiri. Jika hal ini dibiarkan, identitas bangsa bisa terancam.

Kritik terhadap Pendidikan Pancasila Saat Ini : 

Pendidikan Pancasila di sekolah sering kali hanya disampaikan secara teoritis, melalui hafalan atau ceramah. Pendekatan ini membuat siswa merasa bosan dan tidak memahami esensi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, media sosial yang dominan di kalangan generasi milenial sering kali menyebarkan konten yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, seperti ujaran kebencian, hoaks, dan konten yang mengedepankan individualisme. Ironisnya, belum ada langkah besar untuk memanfaatkan media sosial sebagai sarana efektif dalam menyampaikan nilai-nilai Pancasila.

Solusi dan Strategi Penanaman Nilai Pancasila : 

1. Pendekatan Kreatif dalam Pembelajaran. Pendidikan Pancasila harus disampaikan dengan cara yang kreatif dan relevan dengan minat generasi muda. Guru dapat menggunakan teknologi, seperti video animasi, permainan edukasi, atau diskusi interaktif berbasis media sosial untuk menarik perhatian siswa.

2. Integrasi Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari. Siswa harus diberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, program kerja bakti, kegiatan gotong royong, atau aksi sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

3. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Edukasi. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten positif tentang Pancasila. Misalnya, membuat kampanye digital, infografis, atau video pendek yang menggambarkan pentingnya toleransi, persatuan, dan keadilan.

4. Peran Keluarga dan Lingkungan. Pendidikan Pancasila tidak hanya tugas sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, seperti menghormati perbedaan dan mengutamakan kebersamaan.

5. Kolaborasi dengan Tokoh Muda Menggandeng influencer atau tokoh muda yang memiliki pengaruh di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan Pancasila dapat menjadi langkah efektif. Generasi milenial cenderung lebih mudah terhubung dengan figur yang mereka kagumi.

Pandangan Akhir : 

       Penanaman nilai-nilai Pancasila di era milenial memerlukan pendekatan yang adaptif dan kreatif. Pendidikan Pancasila harus mampu bersaing dengan derasnya arus globalisasi dan digitalisasi. Jika dilakukan dengan cara yang relevan dan inovatif, generasi muda akan lebih mudah memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

       Mari kita jadikan Pancasila sebagai pedoman hidup, bukan sekadar hafalan, sehingga Indonesia dapat terus menjadi bangsa yang berkarakter, bermartabat, dan bersatu dalam keberagaman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun