2. Integrasi Nilai Pancasila di Kehidupan Sehari-Hari. Siswa harus diberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai Pancasila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, program kerja bakti, kegiatan gotong royong, atau aksi sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
3. Pemanfaatan Media Sosial sebagai Sarana Edukasi. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan konten positif tentang Pancasila. Misalnya, membuat kampanye digital, infografis, atau video pendek yang menggambarkan pentingnya toleransi, persatuan, dan keadilan.
4. Peran Keluarga dan Lingkungan. Pendidikan Pancasila tidak hanya tugas sekolah, tetapi juga keluarga dan masyarakat. Orang tua harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila, seperti menghormati perbedaan dan mengutamakan kebersamaan.
5. Kolaborasi dengan Tokoh Muda Menggandeng influencer atau tokoh muda yang memiliki pengaruh di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan Pancasila dapat menjadi langkah efektif. Generasi milenial cenderung lebih mudah terhubung dengan figur yang mereka kagumi.
Pandangan Akhir :Â
    Penanaman nilai-nilai Pancasila di era milenial memerlukan pendekatan yang adaptif dan kreatif. Pendidikan Pancasila harus mampu bersaing dengan derasnya arus globalisasi dan digitalisasi. Jika dilakukan dengan cara yang relevan dan inovatif, generasi muda akan lebih mudah memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
    Mari kita jadikan Pancasila sebagai pedoman hidup, bukan sekadar hafalan, sehingga Indonesia dapat terus menjadi bangsa yang berkarakter, bermartabat, dan bersatu dalam keberagaman
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI