Mohon tunggu...
Adi SuryoNugroho
Adi SuryoNugroho Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Lahir di Surabaya pada 7 Oktober 2000. Bercita-cita ingin menjadi penulis novel dan skenario film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Matahari Karya Tere Liye

30 Maret 2021   19:01 Diperbarui: 30 Maret 2021   19:10 9151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namanya Ali. Dia tahu sejak dulu dunia ini tidak sesederhana yang dilihat orang. Dan di atas segalanya, dia akhirnya tahu persahabatan adalah hal yang paling utama.

Kelebihan

Masih dengan pengolahan bahasa yang dapat dipahami dengan mudah, hal ini mungkin sudah menjadi lampu hijau bagi seluruh serial Bumi. Pada novel Matahari ini tentu memiliki kelebihan lainnya selain gaya bahasa yang mudah dipahami. 

Matahari ini sebagian besar kisahnya memfokuskan pada ketiga sahabat yakni Raib, Ali, dan Seli. Mungkin ini menjadi hal yang baru, ketiga tokoh ini juga tersorot dengan seimbang. 

Setidaknya yang menjadi kekurangan pada novel Bulan sudah dibenahi dalam novel ini. Hubungan ketiga tokoh ini terasa begitu kental dan tentu saja banyak hal yang lainnya berkembang seperti Seli yang mampu menggunakan petir biru, Raib yang sudah terbiasa dengan kekuatan menghilangnya, dan Ali yang bisa berubah menjadi beruang juga bisa mengeluarkan kekuatan.

Sisi emosional juga begitu kental dalam novel ini, salah satunya adalah masa lalu Raib dan orangtua asuhnya. Dalam novel Matahari penokohan Raib juga perlahan menuju kedewasaan. Bukan hanya kekuatan saja yang berkembang, tetapi proses menuju kedewasaan juga ditampilkan.

Banyak hal baru lainnya seperti, Ali, Raib, dan Seli, mereka pergi sendirian ke dunia paralel tanpa pendamping seperti Selena dan Av. Mereka pergi ke Klan Bintang atas kemauan mereka sendiri.

Kekurangan

Kekurangan dalam novel Matahari adalah terlalu banyak pertarungan dari pada eksplor dunia sekitar. Berbeda dua cerita sebelumnya yang lebih condong pada petualangan, novel Matahari lebih banyak aksi baku hantam dari pada petualang melihat dunia sekitar.

Meski begitu, novel ini tetap mempertahankan konsep utama yakni petualangan di dunia paralel.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun