Mohon tunggu...
Adisti Putriani
Adisti Putriani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Halo, saya Adisti Putriani mahasiswi kesejahteraan sosial UIN Jakarta yang memiliki hobi menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Hakikat Puasa di Bulan Ramadhan

1 Juli 2024   09:09 Diperbarui: 1 Juli 2024   09:20 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Proses pengendalian diri ini harus dipandu dengan tuntunan agama, sebab puasa dilakukan bukan atas kemauan sendiri, akan tetapi atas perintah Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT. 

Selain itu, puasa sebagai kontemplasi dan pengendalian diri akan menyadarkan bahwa ternyata kita mampu menghadapi kesulitan atau ketidaknyamanan yang dirasakan saat berpuasa. Kita akan mampu mengapresiasi diri sendiri karena telah berhasil untuk bertahan hingga waktu berbuka tiba. (Adrial Falahi, 2023)

Kesimpulan

Puasa pada hakikatnya adalah meninggalkan syahwat nafsu yang hukum asalnya mubah di luar puasa. Syahwat nafsu tersebut diharamkan untuk sementara waktu, mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa bukan hanya sekedar menahan lapar, haus dan hawa nafsu saja, melainkan cara kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

Puasa di bulan Ramadhan memiliki dampak spiritual yang luar biasa. Bagi umat Islam puasa Ramadhan itu wajib hukumnya, artinya kalau tidak dikerjakan akan berdosa.

Puasa Ramadhan bertujuan untuk mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Perintah puasa ada kaitannya dengan pengendalian diri untuk mengontrol hawa nafsu yang merupakan salah satu hikmah dari puasa. 

Orang yang berpuasa harus mengendalikan dan menunda keinginannya untuk melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasanya. Proses pengendalian diri ini harus dipandu dengan tuntunan agama, sebab puasa merupakan perintah dari Allah SWT. Dengan demikian, mari kita berusaha menyempurnakan ibadah puasa kita untuk meraih keberkahan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

 

Sekian yang dapat saya sampaikan, bila ada kata yang kurang berkenan dihati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebaikan datang dari Allah Swt. dan kesalahan datang dari saya selaku manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, akhir kata saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun