Mohon tunggu...
Adisti Eka Pratiwi
Adisti Eka Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Kesehatan Masyarakat

BISMILLAH SAJA DAHULU ALLAHUMMASHOLLIALAH SYAIDINA MUHAMMAD.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gaya Kepemimpinan Presiden Indonesia Dimulai Dengan Presiden Pertama Hingga Sekarang

26 Oktober 2021   23:58 Diperbarui: 27 Oktober 2021   08:46 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bapak Pendakwah Indonesia Presiden Sukarno adalah seorang penceramah dan tokoh nasionalis yang dapat membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan. Penampilan presiden pertama Indonesia ini memiliki gaya kepemimpinan yang bermoral dan karismatik. Seseorang bernama Monumen Brital City ini menekankan moralitas dan menganut prinsip-prinsip Pancasila.

Namun di balik kekuatannya, Sukarno juga memiliki kelemahan. Salah satunya, Sukarno, berarti sosok yang kurang ulet mengambil keputusan dalam situasi krisis. Ini menunjuk pada masalah G30 S/PKI yang sedang merajalela di bawah kepemimpinan Sukarno. 

Peristiwa G30 S/PKI yang juga dikenal sebagai Peristiwa 30 September merupakan kudeta atas ketidakpuasan terhadap Sukarno. Saat itu, tepatnya pada tahun 1965, terjadi kerusuhan di mana-mana, menyebabkan pertumpahan darah di hampir seluruh pelosok nusantara. Ir Soekarno memutuskan kasus tersebut terlambat diselesaikan sehingga membuat kondisi politik dan negara Indonesia tidak aman. 

Apalagi ketika Indonesia merintis negara, Sukarno dianggap tidak realistis, terlepas dari asal mula belenggu kolonial. Kebijakan Sukarno adalah meminimalkan peran investor asing dalam perekonomian Indonesia dan hanya mengandalkan kekuatan politik dalam negeri tanpa pengawasan. 

Hal ini menyebabkan Bank Indonesia mencetak uang sebanyak-banyaknya untuk membangun suatu proyek, sehingga nilai rupiah meningkat dan harga kebutuhan pokok meningkat. Hal ini berdampak besar pada krisis ekonomi Indonesia.

  • Soeharto ,

Macan Asia yang Perkasa Presiden Soeharto adalah presiden menggunakan masa jabatan terpanjang pada sejarah kepemimpinan presiden pada Indonesia yakni 32 tahun. Masa pemerintahan Presiden Soeharto mengindikasikan bahwa awal dari orde baru. Gaya kepemimpinan yang diusung oleh Soeharto merupakan gaya kepemimpinan otoriter.

Gaya kepemimpinan Soeharto mempunyai kecendrungan menggunakan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh Hitler. Hitler seringkali menganggungnganggungkan suatu ras buat menduduki suatu daerah di Jerman. 

Tokoh pemerintahan Jerman ini memberikan Formulir A dari ras Arya dan Formulir B dari ras Yahudi. Ia memiliki pemikiran yang sama dengan Suharto, yang memiliki visi untuk membagi Komunis menjadi beberapa kategori seperti A, B, dan C. Suharto menggunakan istilah "lingkungan bersih". Artinya birokrasi pemerintah tidak dijalankan oleh komunis, termasuk keturunannya. 

Namun, karena gaya kepemimpinannya, Suharto tidak menawarkan kesempatan kepada publik untuk bergabung dengan pemerintah. Selain itu, Suharto menekankan kebijakan dwifungsi ABRI, yang memungkinkan militer mencampuri urusan politik. Banyak dari "pembawa senjata" ini menduduki posisi penting dalam pemerintahan pada saat itu. 

Yakni, gubernur, bupati, dan walikota. Kebijakan-kebijakan tersebut telah mengurangi kesempatan masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam keputusan-keputusan pemerintah dan menjadikan ABRI sebagai contoh yang tak tertandingi.

  • BJ Habibie,

Bapak Crack Presiden ketiga Indonesia memiliki singkatan untuk BJ, yang merupakan singkatan dari Bacharddin Jusuf. BJ Habibi adalah titik lemah untuk sektor otomotif, terutama untuk pesawat terbang. Ia telah menorehkan banyak kesuksesan sepanjang hidupnya, termasuk pesawat N250 Gatot Kaca. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia dapat memproduksi sendiri produk pesawat untuk bersaing di kancah internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun