Mengadopsi sistem skor berjenjang yang diterapkan pada seluruh anggota DPR. Setiap anggota akan diberi skor berdasarkan kinerja legislatif, kehadiran dalam rapat, pelaksanaan janji kampanye, serta partisipasi dalam diskusi kebijakan. Skor ini bersifat transparan dan dapat dilihat oleh publik. Ketika skor seorang anggota DPR jatuh di bawah ambang batas yang ditentukan, partai politik akan memulai mekanisme PAW dengan melibatkan publik dalam proses konsultasi. Skor ini diperbarui secara berkala dan diawasi oleh lembaga independen, seperti Bawaslu atau KPU, untuk menjaga obyektivitas.
7. Platform Citizen-Driven Candidate Replacement
Membangun platform digital interaktif yang memungkinkan warga mengusulkan calon pengganti bagi anggota DPR yang dinilai kurang perform. Dalam platform ini, pemilih dapat memberikan alasan dan mengajukan kandidat dari partai yang sama, yang lebih sesuai dengan kebutuhan daerah. Setelah kandidat yang diusulkan mendapatkan dukungan dari jumlah pemilih tertentu, partai politik dapat mempertimbangkan kandidat tersebut untuk menggantikan anggota DPR yang sedang menjabat. Platform ini memberikan kontrol lebih besar kepada pemilih dan mendorong partai untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
8. PAW Transparansi Publik Real-Time
Setiap kali ada usulan PAW dari partai politik, semua informasi terkait alasan, proses, dan nama calon pengganti dipublikasikan secara real-time melalui situs web resmi DPR dan aplikasi khusus. Warga bisa mengikuti perkembangan proses tersebut dan memberikan pendapat atau suara secara langsung melalui aplikasi ini. Dengan transparansi penuh ini, partai politik akan lebih berhati-hati dalam mengganti anggota DPR, memastikan proses PAW dilakukan dengan alasan yang kuat dan sesuai dengan aspirasi rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H