Perceraian: Penyebab, Dampak, dan Upaya Penyelesaian
- Pendahuluan
Perceraian adalah proses hukum yang mengakhiri ikatan pernikahan antara dua individu. Perceraian sering kita dengar di mana-mana, bahkan banyak media sosial membahas tentang perceraian. Banyak kasus perceraian di lingkup dunia para artis seperti berita yang hangat kemaren terjadi pada youtuber terkenal Ria Ricis. Kenapa mereka bisa berpisah?, Â melihat pada awal mereka menikah kita menyangka meraka adalah pasangan yang romantis. Kita ketahui perceraian iyalah suatu hal yang menyakitkan dari sebelah pihak, banyak dampak-dampak yang dihasilkan oleh perceraian. Bahkan di lingkup agama perceraian iya lah perilaku yang sangat buruk. Apakah bisa membenahi kehidupan keluarga tanpa harus bercerai !, suatu kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Penulis akan membahas tentang "Penyebab, Dampak, dan Upaya Penyelesaian" dalam perceraian, tetapi kita akan membahas secara global dalam artian tidak personal.
- Penyebab Perceraian
Kebanyakan kita beranggap perceraian itu disebabkan pernikahan dini, tapi itu bukanlah kebenaran mutlak akan tetapi disebabkan indivindu dari pasangan tersebut, dan sering terjadinya hal tersebut ketikan pasangan terlalu muda, karena minimnya wawasan mengenai berintraksi sesama sosial.
Keluarga itu ibarat organisi atau sebuah lembaga ada keluarga yang menerapkan sistem demokrasi dan ada yang menerapkan sistem monarki. Seperti yang dikatakan Harold J. Laski "tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal", itulah tujuan kita menikah untuk mencapai keterkabulannya keinginan.
Dalam keluarga kita bisa menggambarkan nya seperti pada pemerintahan suatu negara. Dan harus kita ketahui sistim dalam keluarga dan negara itu hampir sama yakni: monarki dan demokrasi. Ketika keluarga tersebut memakai sistem monarki maka ayah itu sebagai raja, ibu sebagai mentri, dan anak sebagai masyarakatnya. Begitu pula ketika keluarga tersebut menerapkan sistim demokrasi maka ayah menjadi pemimpin, ibu menjadi pengelola, dan anak menjadi masyarakatnya.
Keta pasti kita bertanya-tanya, mengapa orang yang menikah itu tinggal nya satu rumah dengan pasangannya. Bukan hanya karena untuk sekedar berduan atau ketika bercumbu tidak kelihatan orang. Akan tetapi perlu diketahui Roger H Soltau berkata "Negara adalah sebagai alat agency atau wewenang atau authority yang mengatur dan mengendalikanpersoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat". Jadi rumah itu ibarat wilayah kekuasaan, dan bergerombolnya di suatu wilayah itu di namakan bernegara. Jadi kenapa orang yang menikah itu tinggal nya satu rumah dengan pasangannya, karena untuk mengatur dan mengendalikan persoalan-persoalan atas nama keluarga.
 Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan perpisahan atau perceraian, beberapa di antaranya adalah:
1. Komunikasi yang Buruk: Manuel Castells dalam The Power of Identity : "The Information Age, Economy, Society, and Cultural (2010)", menyebut bahwa identitas merupakan sumber makna kedirian yang didapatkan oleh individu setelah melakukan proses internalisasi nilai dari suatu kelompok tertentu. Sehingga identitas sangat berkaitan dengan dua hal: Interaksi dan Identifikasi intraksi ini juga disebut dengan komunikasi.
Kurangnya komunikasi yang efektif antara pasangan sering kali menjadi pemicu utama perceraian. Kebanyakan dalam kasus perceraian itu disebabkan karena kurang nya komunikasi dalam keluarga. Kurangnya transparasi itu juga menjadi sebab komunikasi menjadi buruk, Â Ketidakmampuan untuk mendengarkan dan memahami satu sama lain dapat menimbulkan kesalahpahaman dan konflik yang berkelanjutan.
Dalam kenyataannya diantara bisa terjadi buruknya koneksi, seperti kasus perselingkuhan antara suami dan istri tidak transparasi terhadap keluarganya, dan koneksi yang buruk bisa berdampak perselingkuhan.
2. Tidak berpartisipasi pada kewajiban dan selalu meminta hak nya:
Menurut Prof Notonagoro, Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Keuangan sering menjadi sumber stres dalam hubungan. Ketidaksetujuan mengenai cara mengelola uang, utang, atau pengeluaran yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan yang signifikan dalam pernikahan.
Kewajiban dalam bernegara haruslah dipenuhi, ketika suatu masyarakat hanya memikirkan haknya tanpa memandang kewajiban yang harus dilakukannya, maka dalam suatu kelompok akan memikirkan indivindu tidak peduli kesejahteraan kelompok. Secara faktanya ketika ada kelompok seperti tadi maka klompok tersebut tidak akan bertahan lama akan hancur.
Seperti yang kita ketahui dalam setiap anggota keluarga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi untuk memajukan keluarganya. Ketika salah satu dari anggota keluarga macet atau tidak melakukan kewajibannya, seperti kewajiban ayah itu mencari nafkah, maka keluarga akan goyah atau timpang tindih. Ini sering terjadi ketika pernikahan terlalu dini yang mana anggota keluarga belom siap untuk memenuhi kewajibannya.
Kekerasan fisik atau emosional tidak hanya merusak hubungan tetapi juga dapat membahayakan keselamatan salah satu pasangan. Dan ini di sebabkan dikarenakan beberapa factor diantaranya kurangnya pemenuhan kewajiban, Ini sering menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk mencari perceraian.
- Dampak Perceraian
Perceraian memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi pasangan yang bercerai tetapi juga bagi anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.
1. Dampak pada Anak-anak: Anak-anak dari pasangan yang bercerai sering mengalami dampak psikologis yang signifikan. Mereka mungkin merasa cemas, marah, atau bingung tentang situasi tersebut. Dalam beberapa kasus, mereka juga bisa mengalami penurunan prestasi akademis dan masalah perilaku.
2. Dampak Emosional: Perceraian dapat menimbulkan stres emosional yang tinggi bagi pasangan yang bercerai. Mereka mungkin mengalami perasaan kehilangan, kesedihan, kemarahan, atau bahkan depresi.
3. Dampak Ekonomi: Perceraian sering kali memerlukan pembagian aset, dan ini bisa berdampak pada kondisi keuangan kedua belah pihak. Biaya hukum dan penyesuaian hidup baru juga dapat menjadi beban finansial tambahan.
4. Dampak Sosial: Perceraian juga bisa mempengaruhi jaringan sosial pasangan. Mereka mungkin kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga yang memilih salah satu pihak, karena keluarga adalah unit dasar dari masyarakat.
- Upaya Penyelesaian
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah perceraian atau menyelesaikan masalah yang timbul dalam pernikahan:
1. Konseling Pernikahan: Konseling dapat membantu pasangan untuk berkomunikasi dengan lebih baik, memahami perasaan dan kebutuhan satu sama lain, serta mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
2. Mediasi: Mediasi adalah proses di mana pihak ketiga yang netral membantu pasangan untuk mencapai kesepakatan yang adil mengenai masalah seperti hak asuh anak dan pembagian aset.
3. Pendidikan Pernikahan: Program pendidikan pernikahan dapat memberikan pasangan keterampilan yang diperlukan untuk menjaga hubungan yang sehat dan harmonis.
4. Dukungan Keluarga dan Teman: Dukungan dari keluarga dan teman-teman dapat memberikan pasangan kekuatan emosional dan bantuan praktis selama masa sulit.
- Kesimpulan
Perceraian adalah fenomena yang kompleks dengan banyak penyebab dan dampak yang luas. Namun, dengan upaya yang tepat seperti konseling, mediasi, dan pendidikan pernikahan, banyak pasangan dapat mengatasi masalah mereka dan mempertahankan pernikahan yang sehat dan bahagia. Penting bagi setiap pasangan untuk berkomunikasi secara terbuka dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan yang ada, demi kesejahteraan bersama dan kebahagiaan keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H