Mohon tunggu...
Adi Sakdullah
Adi Sakdullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian Keluarga dalam Pendidikan Kewarganegaraan

26 Juni 2024   22:28 Diperbarui: 26 Juni 2024   22:29 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Prof Notonagoro, Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.

Keuangan sering menjadi sumber stres dalam hubungan. Ketidaksetujuan mengenai cara mengelola uang, utang, atau pengeluaran yang berlebihan dapat menyebabkan ketegangan yang signifikan dalam pernikahan.

Kewajiban dalam bernegara haruslah dipenuhi, ketika suatu masyarakat hanya memikirkan haknya tanpa memandang kewajiban yang harus dilakukannya, maka dalam suatu kelompok akan memikirkan indivindu tidak peduli kesejahteraan kelompok. Secara faktanya ketika ada kelompok seperti tadi maka klompok tersebut tidak akan bertahan lama akan hancur.

Seperti yang kita ketahui dalam setiap anggota keluarga mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi untuk memajukan keluarganya. Ketika salah satu dari anggota keluarga macet atau tidak melakukan kewajibannya, seperti kewajiban ayah itu mencari nafkah, maka keluarga akan goyah atau timpang tindih. Ini sering terjadi ketika pernikahan terlalu dini yang mana anggota keluarga belom siap untuk memenuhi kewajibannya.

Kekerasan fisik atau emosional tidak hanya merusak hubungan tetapi juga dapat membahayakan keselamatan salah satu pasangan. Dan ini di sebabkan dikarenakan beberapa factor diantaranya kurangnya pemenuhan kewajiban, Ini sering menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk mencari perceraian.

  • Dampak Perceraian

Perceraian memiliki dampak yang luas, tidak hanya bagi pasangan yang bercerai tetapi juga bagi anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.

1. Dampak pada Anak-anak: Anak-anak dari pasangan yang bercerai sering mengalami dampak psikologis yang signifikan. Mereka mungkin merasa cemas, marah, atau bingung tentang situasi tersebut. Dalam beberapa kasus, mereka juga bisa mengalami penurunan prestasi akademis dan masalah perilaku.

2. Dampak Emosional: Perceraian dapat menimbulkan stres emosional yang tinggi bagi pasangan yang bercerai. Mereka mungkin mengalami perasaan kehilangan, kesedihan, kemarahan, atau bahkan depresi.

3. Dampak Ekonomi: Perceraian sering kali memerlukan pembagian aset, dan ini bisa berdampak pada kondisi keuangan kedua belah pihak. Biaya hukum dan penyesuaian hidup baru juga dapat menjadi beban finansial tambahan.

4. Dampak Sosial: Perceraian juga bisa mempengaruhi jaringan sosial pasangan. Mereka mungkin kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga yang memilih salah satu pihak, karena keluarga adalah unit dasar dari masyarakat.

  • Upaya Penyelesaian

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah perceraian atau menyelesaikan masalah yang timbul dalam pernikahan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun