Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peradaban Indonesia: Lemuria, Sundaland dan Candi Bawah Laut Papua

16 Desember 2023   01:29 Diperbarui: 16 Desember 2023   01:46 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Lama Sundaland, Sumber: X.co/@plumbinq

Bangsa Lemuria dan Sundaland adalah dua teori yang berkaitan dengan keberadaan peradaban kuno yang pernah ada di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara. Teori ini masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli, namun terdapat beberapa bukti geologis yang mendukungnya.

Perspektif geologi tentang Lemuria dan Sundaland didasarkan pada bukti-bukti yang menunjukkan bahwa wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan yang luas pada zaman es terakhir. Hal ini menyebabkan wilayah ini menjadi lebih terbuka dan memungkinkan manusia untuk bermigrasi dan menetap di wilayah ini.

Berdasarkan perspektif geologi, teori Lemuria dan Sundaland memiliki implikasi penting bagi bangsa Indonesia. Teori ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah yang lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya. Selain itu, teori ini juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Asia Tenggara.

Bangsa Lemuria dan Sundaland adalah dua teori yang berkaitan dengan keberadaan peradaban kuno yang pernah ada di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara. Teori ini pertama kali dikemukakan oleh para penulis dan peneliti pada abad ke-19 dan ke-20.

Teori Lemuria didasarkan pada mitos dan legenda dari berbagai budaya di dunia yang menceritakan tentang sebuah benua atau pulau besar yang hilang di Samudra Hindia. Teori ini juga didasarkan pada beberapa bukti arkeologi yang menunjukkan adanya peradaban yang maju di wilayah Samudra Hindia.

Teori Sundaland didasarkan pada bukti-bukti geologi yang menunjukkan bahwa wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan yang luas pada zaman es terakhir. Teori ini juga didasarkan pada beberapa bukti arkeologi yang menunjukkan adanya peradaban yang maju di wilayah Asia Tenggara.

Bukti geologis yang mendukung teori Lemuria dan Sundaland adalah pada zaman es terakhir, permukaan air laut lebih rendah 100 hingga 150 meter dari sekarang. Hal ini menyebabkan wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara menjadi satu daratan yang luas.

Pada zaman es terakhir, wilayah yang sekarang dikenal sebagai Asia Tenggara memiliki iklim yang lebih kering dan lebih dingin dari sekarang. Hal ini menyebabkan wilayah ini menjadi lebih terbuka dan memungkinkan manusia untuk bermigrasi dan menetap di wilayah ini.

Terdapat kemiripan antara fosil-fosil yang ditemukan di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah ini pernah menjadi satu daratan yang luas dan memiliki fauna yang sama.

Implikasi bagi Bangsa Indonesia secara Teori Lemuria dan Sundaland memiliki implikasi penting bagi bangsa Indonesia. Teori ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah yang lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya.

Jika teori ini benar, maka bangsa Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Asia Tenggara. Hal ini dapat dilihat dari kemiripan budaya dan bahasa antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lain di wilayah Asia Tenggara.

Selain itu, teori ini juga menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan riset dan eksplorasi di bidang geologi, arkeologi, dan sejarah.

Referensi Kitab tertua di Indonesia yang membahas tentang Lemuria adalah Serat Centhini, yang ditulis oleh R. Ng. Yasadipura I dan R. Ng. Yasadipura II pada abad ke-18. Kitab ini merupakan kumpulan puisi-puisi yang menceritakan tentang budaya dan tradisi Jawa.

Di dalam Serat Centhini, Lemuria disebut dengan nama Nusa Mandhata. Nusa Mandhata digambarkan sebagai sebuah benua yang luas dan subur, yang terletak di Samudra Hindia. Benua ini dihuni oleh bangsa yang maju dan berbudi luhur.

Menurut Serat Centhini, Nusa Mandhata tenggelam akibat bencana alam. Bencana ini disebabkan oleh kemarahan dewa-dewa, yang murka karena bangsa Nusa Mandhata telah melakukan perbuatan jahat.

Kepercayaan tentang Lemuria dalam Serat Centhini telah menjadi bagian dari budaya Jawa dan termasuk dalam kesusastraan tradisi.

Bangsa Lemuria dan Sundaland adalah dua teori yang masih menjadi perdebatan di kalangan para ahli. Namun terdapat beberapa bukti geologis yang mendukung teori ini.

Berdasarkan perspektif geologi, teori Lemuria dan Sundaland memiliki implikasi penting bagi bangsa Indonesia. Teori ini menunjukkan bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah yang lebih panjang dari yang diperkirakan sebelumnya, dan memiliki hubungan yang erat dengan bangsa-bangsa lain di seluruh dunia.

Berdasarkan perspektif teori Lemuria dan Sundaland, adanya temuan candi bawah laut di Raja Ampat Papua Barat dapat dikaitkan dengan keberadaan peradaban kuno yang pernah ada di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Samudra Hindia dan Asia Tenggara dengan keberadaan Suku Marlin atau Mallin yang diartikan Indung/induk sebagai suku tertua Papua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun