Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keterkaitan Colorism dan Colonialism pada akulturasi Modern

5 November 2023   23:02 Diperbarui: 5 November 2023   23:14 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Warna Kulit, sumber : freepik

Tentunya Colorism memiliki dampak yang negatif bagi orang kulit berwarna. Orang kulit berwarna yang mengalami diskriminasi colorism sering kali merasa tidak dihargai dan tidak diterima. Hal ini dapat menyebabkan masalah psikologis, seperti rasa rendah diri dan depresi.

Selain itu, stigma colorism juga dapat menyebabkan diskriminasi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk pekerjaan, pendidikan, dan hubungan sosial. Orang kulit berwarna yang mengalami colorism sering kali memiliki peluang yang lebih kecil untuk mendapatkan pekerjaan, pendidikan, dan pasangan.

Pemaksaan melakukan pemutihan kulit adalah praktik dengan penggunaan produk-produk yang dapat membuat kulit menjadi lebih putih dan terang. Praktik ini banyak dilakukan di negara-negara non-Barat, di mana orang kulit berwarna sering kali merasa bahwa kulit yang lebih terang lebih diinginkan.

Padahal pemutihan kulit memiliki risiko yang serius, termasuk kerusakan kulit, kanker kulit, dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, pemutihan kulit juga dapat memperkuat standar kecantikan Barat yang diskriminatif tanpa dasar yang jelas.

Colorism adalah bentuk diskriminasi yang masih banyak terjadi di dunia, termasuk di Indonesia. Colorism memiliki dampak yang negatif bagi orang kulit berwarna, baik secara psikologis maupun sosial, khususnya bagi kaum perempuan.

Pemerintah dan masyarakat perlu membangun kesadaran dan bekerja sama untuk melawan colorism. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan edukasi tentang colorism dan mempromosikan penerimaan terhadap berbagai warna kulit. Bahwa Putih adalah cantik merupakan Hoax terbesar dalam perjalanan sejarah umat manusia yang muncul dari proses Penjajahan diatas dunia oleh bangsa barat. Sesungguhnya Kulit yang sehat dan bersih tanpa penyakit serta jiwa yang baik adalah kecantikan yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun