Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Merdeka: Seruduk

22 Januari 2023   21:09 Diperbarui: 22 Januari 2023   21:15 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Berbeda Seruduk, sumber : pixabay.com

Tanduk bukan kutukan, tetapi bawaan kelahiran,

Tanduk bukan hiasan, tetapi senjata untuk menikam,

Tanduk bukan tanaman, tetapi sebuah pemberian,

Tanduk bukan petikan, tetapi sebuah ketajaman,

Tanduk bukan mainan, tetapi sebuah keniscayaan,

Tanduk bukan kekuatan, tetapi alat untuk pertarungan,

Seruduk.... Yang mengganggu,

Seruduk.... Yang berbeda,

Seruduk.... Yang mendua,

Seruduk.... Yang menghina,

Seruduk sana seruduk sini,

Seruduk kesana seruduk kemari,

Sudah lama aku tak makan daging,

Ujar si matador bertubuh cungkring,

Sudah ku asah pedang untuk membuatmu kelak terbaring,

Seruduk aku, kau akan terpelanting,

Matador cungring bersiap melawan mama banteng yang memicing,

Matador cungkring mengeluarkan sebaris jaring,

Matador cungkring terdiam tersenyum menunjukkan taring,

Matador cungring.... Heiii kau bukan apa apa tanpa aku kau pasti mati kering.

Berbeda.... Seruduk...

Sreeettt... Gubrak... gabruk... Ambruk...

Siapa yang jatuh ??? Entahlah... Belum nampak, hari masih gelap...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun