Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perlindungan Hukum Proses Demokrasi Rakyat

4 Januari 2023   16:04 Diperbarui: 4 Januari 2023   16:36 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rangkaian kekuasaan yang tersistem hanya dapat dirusak dengan menempatkan dan  menggunakan oknum didalam lembaga negara. Karena melalui kinerja internal perusakan sistem berupa kecurangan dapat dengan mudah terlaksana.

Kita bercermin pada Pola penetapan partai politik yang lolos belakangan ini sangat jauh dari ketegasan, fleksibilitas bahwa keputusan yang telah ditetapkan dapat disesuaikan berdasarkan pembuktian secara hukum, kita dapat menilai bahwa kelalaian proses pelaksanaan dalam verifikasi ternyata tidaklah aktual dan tidak sesuai dengan prosedur hukum setelah proses pembuktian.

Gejala-gejala ini merupakan indikator kuat dalam mengikis nilai-nilai demokrasi dan cenderung pada dugaan penggunaan kekuasaan dalam mereduksi kepentingan pihak lain untuk tampil didalam kancah politik dalam demokrasi.

 Solusi terbaik adalah dengan penetapan hukuman berat untuk penyimpangan dalam aturan perundang-undangan apabila terjadi pemufakatan jahat yang dapat merusak tatanan demokrasi di Indonesia, agar memberi efek jera berupa pengasingan, pencegahan dan penolakan dalam partisipasi politik pada Pemilu berserta lembaganya untuk selanjutnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun