Dalam Aktifitas yang berkaitan dengan kekuasaan gejala sindrom Peter pan dapat terjadi akibat besarnya tingkat kekhawatiran seseorang akan terjadinya "Retirement Syndrome atau yang populis dengan nama "post power Syndrome" yang merupakan masalah kesehatan mental yang kerap menyerang para lansia, sikap enggan untuk meninggalkan kursi kekuasaan, adanya anggapan dirinya selalu muda dan produktif sehingga menolak terjadinya regenerasi, gejala  syndrom ini kerap terjadi terjadi pada petahana politik dalam kekuasaan organisasi partai politik, terkait kekuasaan negara dan Aktifitas ekonomi.
Dalam gejala lainnya tentang Peter pan sindrom bahwa adanya meningkatnya hasrat dan keinginan tampil menjadi lebih muda dan selalu Awet muda dengan serangkaian metode untuk memodifikasi tubuh untuk mendapatkan tampilan selalu muda dan wajah bayi (baby face).
Suatu upaya kegiatan menolak terjadinya penuaan dini akibat merasa rendah diri dan tidak percaya diri, tidak sedikit yang menempuh beragam cara dengan resiko yang sangat tinggi yang dapat menyebabkan datangnya penyakit hingga kematian, seperti vermak operasi plastik, sulam, penyuntikan zat dan penyedotan, penarikan dan pemotongan bagian bagian-bagian tertentu dengan tujuan pengencangan tubuh agar nampak terlihat muda.
Hal ini tentunya sangat berbeda dengan proses Awet Muda yang terjadi secara alamiah karena faktor genetika dan pola hidup dan perawatan yang terjaga sejak lama.
Menyelesaikan tugas dan tanggung jawab sebagai terapi peningkatan kesehatan mental dengan memulai menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang ringan hingga semakin meningkat kepada tugas dan tanggung jawab yang lebih besar dari waktu ke waktu.Â
Dengan demikian dapat dilakukan penalaran secara rasional akan nampak terjadinya sebuah perubahan secara mendasar sebagai proses "Revolusi Mental" kepada sesuatu perubahan dan perbaikan kualitas hidup individu dalam tugas dan tanggung jawab yang terselesaikan dengan baik.
Demikian sekilas tentang sindrom Peterpan, lalu bagaimana dengan anda, Adakah gejala ini terjadi pada diri anda ? Apabila ada segera evaluasi dan alkukan perubahan atau segera konsultasikan diri anda kepada ahli psikologi dengan berbagai cara terapi untuk menjaga keterbaikan kualitas hidup anda.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H